YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan satu helikopter untuk memantau aktivitas Gunung Merapi.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, kunjungannya ke Yogyakarta kali ini sekaligus untuk menjalankan tugas dari Presiden Jokowi untuk mewujudkan keselamatan masyarakat.
"Kita tempatkan satu helikopter, bisa digunakan untuk antisipasi hal-hal berhubungan dengan kegunungapian," katanya saat melakukan kunjungan ke Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Jalan Cendana, Kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Antisipasi Erupsi Merapi, Kepala BNPB: Pencegahan Harus Lebih Awal
Selain itu, kata Doni, Presiden Jokowi mengamanatkan antisipasi erupsi Gunung Merapi harus dilakukan sebaik mungkin.
Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir risiko korban jiwa termasuk kerugian harta benda.
"BNPB hadir di tengah-tengah masyarakat bersama dengan BPBD DIY dan Jawa Tengah. Termasuk pula memastikan agar protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik di pengungsian," ucap dia.
Dirinya memberikan masukan kepada para kepala daerah terkait dengan kondisi sekarang ini yang masih dalam pandemi Covid-19.
Baca juga: PMI Siagakan 500 Relawan di 9 Pos Pengungsian Gunung Merapi
Sehingga harus menjadi prioritas mengikuti sistem pengungsian berbasis protokol kesehatan.
"Kami sudah menyampaikan pesan-pesan kepada seluruh daerah agar memberikan prioritas kepada. Kelompok rentan yang usia lanjut punya komorbid, difabel, ibu hamil, dan balita," ujarnya.
Selain menyediakan helikopter untuk pemantauan pihaknya juga memberikan bantuan berupa dana total sebesar Rp 4 Miliar untuk 4 kabupaten.
"Hari ini kami berikan bantuan sebesar Rp 1 miliar, untuk 4 kabupaten. Di sini (DIY) ada satu kabupaten sisanya ada di Jawa Tengah," ucap Doni.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana menjelaskan, total pengungsi Merapi di Sleman berjumlah 257 orang.
"Data kemarin malam itu 257, lansia sekitar 217, itu dengan pendamping lho. Dan angka itu flukuatif," kata Biwara.
Sebelumnya, BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada atau level II ke Siaga atau level III sejak 5 November lalu.
BPPTKG pun meningkatkan radius potensi bahaya dari 3 Km menjadi 5 Km dari puncak Gunung Merapi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.