KOMPAS.com - Berdasar rekaman closed-circuit television (CCTV), seseorang melempar diduga bom molotov ke arah Restoran Legian di Jalan Malioboro.
Hal itu diungkapkan kuasa hukum keluarga pemilik restoran Legian, Alofi, kepada sejumlah wartawan.
"Peristiwa itu terjadi pada saat seseorang yang sudah tertangkap bukti CCTV. Jadi di rekaman CCTV itu ada pelemparan molotov yang mengenai Resto Legian," urainya.
Alofi menjelaskan, akibat kebakaran itu, pihak keluarga merugi hingga Rp 500 juta.
Baca juga: Mengungkap Fakta Restoran Legian di Malioboro Terbakar Saat Kerusuhan di DPRD DIY
Bukti rekaman CCTV itu, menurut Alofi, sudah diserahkan ke Polda DIY. Pihak keluarga juga sudah membuat laporan terkait kejadian tersebut.
"Saat ini kita percayakan pada pihak Polda DIY untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran cerita atau berita, yang sebenarnya pihak resto menjadi korban dalam peristiwa kemarin," tuturnya.
Baca juga: Sebut Kerusuhan di DPRD DIY Sudah Direncanakan, Ini Penjelasan Sri Sultan
"Ada bau bensin atau minyak tanah di sekitar lokasi restoran yang terbakar," kata Edi, Kamis (8/10/2020).
Sementara itu, aparat kepolisian membenarkan adanya laporan dari pemilik restoran tersebut.
"Saat ini pelapor sedang memberikan keterangan di Reskrimum," ujarnya.
"Pelapor menyampaikan ada orang yang melempar molotov dari jalan ke arah kafe (Restoran Legian)," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto saat dikonfirmasi.
Baca juga: Usai Kericuhan, 100 Pengemudi Ojol Bersih-bersih Halaman DPRD DIY dan Malioboro