Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Anggaran, Batam Tak Mampu Adakan Tes Swab Massal

Kompas.com - 03/09/2020, 16:11 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

BATAM, KOMPAS.com – Wakil Wali Kota Batam Amsakar Ahmad menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam belum berencana untuk melakukan tes usap (swab) massal bagi seluruh masyarakat Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Hal ini dikarenakan Pemkot Batam masih minim anggaran. 

Sehingga, Pemkot Batam hanya mampu menyiasati tingginya penyebaran Covid-19 dengan sosialisasi upaya pencegahan dan tracing kontak erat terhadap pasien terkonfirmasi positif corona atau Covid-19.

Baca juga: 6 Kecamatan di Batam Jadi Zona Merah

“Belum ada rencana ke sana (tes swab massal), sebab untuk saat ini Pemkot Batam minim anggaran,” kata Amsakar saat ditemui di Dataran Engku Putri, Kamis (3/9/2020).

Ia megatakan apa yang dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam yakni seperti fokus dengan jaring pengaman sosial dan tracing masih terbilang maksimal.

Diakuinya deteksi dini kasus Covid-19 bagi orang tanpa gejala adalah penting, namun lantaran tidak adanya anggaran, hal ini belum bisa diterapkan Pemkot Batam.

Baca juga: Pasien Corona di Batam Tambah 46, Sebanyak 33 Orang adalah Tenaga Medis

Tes swab massal membutuhkan alat yang tidak sedikit, seperti alat swab untuk mengambil sampel mukus serta tabung penyimpan sampelnya. Tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi jumlah pendudik Batam 1,3 jiwa, dibisa diperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika penduduk Batam satu per satu diambil swabnya,” papar Amsakar.

Warga bisa tes swab mandiri, biaya Rp 1,8 juta per tes

“Jika masyarakat mampu, tidak ada salahnya tes swab mandiri yang harganya sekitar Rp 1,8 juta setiap kali tes,” kata Amsakar.

Lebih jauh Amsakar mengatakan, hingga saat ini setiap harinya jumlah sampel yang masuk ke BTKLPP Batam mencapai lebih dari 100 sampel.

Tes swab ini merupakan tindak lanjut dari tracing kontak erat dengan menggunakan rapid test terlebih dulu yang dilakukan tim gugus tugas.

“Jadi untuk memaksimalkan tracing, tim Gugus Tugas terlebih dahulu melakukan Raid Tes, setelah itu baru dilakukan swab untuk yang reaktif,” pungkas Amsakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com