Lagi, Teror Pesepeda Onthel di Tegal, Anak Perempuan 9 Tahun Diculik

TEGAL, KOMPAS.com - Seorang anak di Kota Tegal, Jawa Tengah, kembali menjadi korban dugaan penculikan oleh orang tak dikenal yang mengendarai sepeda onthel.

Kali ini seorang anak berusia 9 tahun, dibawa saat bermain tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Selasa (5/5/2020).

Sebelumnya, anak berusia 11 tahun asal Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat juga dibawa kabur oleh pelaku diduga orang yang sama sebelum akhirnya ditemukan di pesisir Pantura, Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal, pada 29 April 2020 lalu.

Baca juga: Percobaan Penculikan Anak di Tegal, Pelaku Rampas Perhiasan

Kasat Reskrim Polres Tegal Kota AKP Agus Budi Yuwono mengungkapkan, korban dibawa kabur dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB.

"Korban yang sedang bermain dengan teman-temannya dihampiri orang tak dikenal pakai sepeda onthel. Modusnya sama seperti kejadian di Tegal Barat. Mengajak dan menjanjikan sesuatu," kata Agus, saat dihubungi Kompas.com.

Setelah beberapa jam polisi melakukan pencarian, akhirnya korban ditemukan di wilayah Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Lokasinya hampir berdekatan dengan korban pertama.

Polisi masih meminta keterangan korban untuk pendalaman. Termasuk apakah perhiasanya dirampas seperti yang menimpa korban pertama.

"Kita melakukan pencarian dan sudah ditemukan di Suradadi, sedang perjalanan dibawa ke Mapolres Tegal Kota," kata Agus.

Saat ini, jajaran Satreskrim Polres Tegal Kota masih memburu pelaku. Karena kejadian tersebut meresahkan bahkan terjadi dua kali dalam sepekan.

"Masih kita buru. Karena ini meresahkan para orangtua," kata Agus.

Baca juga: Balita 2 Tahun yang Dirawat di RS Mitra Siaga Tegal Sembuh dari Corona

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah perempuan berusia 11 tahun dibawa kabur orang tak dikenal saat bermain di depan rumahnya, Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020).

Pelaku sempat merampas perhiasan korban sebelum meninggalkannya seorang diri di pesisir Pantai Desa Purwahamba, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.

Setelah kembali ke rumah, korban yang masih sekolah dasar itu mengalami trauma psikis karena sempat mendapat ancaman dan pukulan di bagian kepalanya.

Bahkan saat tidur malam hari mengigau dan sering menangis.