ACEH UTARA, KOMPAS.com – Petugas medis Puskesmas Syamtalira Bayu, Aceh Utara, kini memiliki tugas tambahan.
Mereka diminta mengawasi semua orang yang ikut memandikan dan menguburkan jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona di Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Utara, Andre Prayudha, menyebutkan data orang yang terlibat dalam proses membuka plastik jenazah, memandikan dan memakamkan telah dipegang oleh petugas medis.
Baca juga: Rumah Duka Pasien PDP Corona di Aceh Utara Disemprot Disinfektan
Mereka, setiap hari berkomunikasi lewat telepon pada masyarakat. Seluruhnya dimasukan dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP) selama 14 hari ke depan.
“Kami juga sudah mengimbau warga desa itu jika ada tanda-tanda demam tinggi, sakit tenggorokan dan lain sebagainya segera berkomunikasi dengan petugas Puskesmas. Agar diobservasi dan dilakukan tindakan medis,” kata Andre, saat dihubungi Sabtu (28/3/2020).
Andre menyatakan, masyarakat diharapkan terbuka pada petugas medis, sehingga mudah ditangani dan disesuaikan dengan protokol penanganan Covid-19.
“Jangan bohongi petugas medis, silakan jujur saja. Agar petugas medis menentukan langkah yang tepat. Misalnya, katakan kalau baru pulang dari zona merah corona atau luar negeri,” pungkasnya.
Sebelumnya, satu PDP dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh. Keluarga bersikeras pasien itu memang sakit normal dan sejak tahun lalu di Malaysia.
Setiba di kampung, plastik membungkus jenazah dibuka, lalu dimandikan dan dimakamkan.
Lokasi itu telah disemprot cairan disinfektan oleh petugas medis Aceh Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.