Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Robohkan Madrasah, Hujan dan Angin di Cianjur Rusak Rumah, Mushala dan Pesantren

Kompas.com - 12/02/2020, 22:19 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Selain merobohkan bangunan madrasah diniyah, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Cianjur, Jawa Barat, Rabu (12/2/2020) petang, juga mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak.

Selain itu, bangunan mushala dan ruang kelas pesantren juga dilaporkan mengalami kerusakan.

Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga: Madrasah Diniyah di Cianjur Ambruk Akibat Hujan dan Angin Kencang

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhamad Irfan Sopyan mengatakan, anggota BPBD bersama personel Relawan Tanggap Bencana (Retana) telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanggulangan dan asesmen.

“Selain (rusak) karena angin dan hujan, ada juga rumah yang rusak karena tertimpa pohon tumbang," kata Irfan saat dihubungi via telepon, Rabu.

Hasil asesmen sementara, sebut Irfan, ada empat rumah warga dilaporkan rusak, termasuk satu bangunan musola dan pesantren.

"Asesmen masih dilakukan di lapangan. Selanjutnya kita koordinasikan dengan dinas terkait untuk melakukan pemangkasan pohon yang tumbang,” ujar dia.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul intensitas hujan yang tinggi.

"BPBD Cianjur telah menyiagakan lima personel Retana di setiap desa untuk melakukan pemantauan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana,” kata Irfan.

Diberitakan sebelumnya, bangunan madrasah diniyah Hidayatul Mubtadin di Kampung/Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambruk akibat hujan lebat diserta angin kencang, Rabu (12/2/2020) petang.

Tidak ada korban dalam kejadian tersebut, namun dipastikan aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah agama itu terganggu.

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Lamongan, Pohon hingga Kios Roboh

Enung (43), salah seorang guru madrasah menuturkan, bangunan madrasah ambruk pasca diguyur hujan lebat disertai angin kencang.

Bangunan sekolah agama itu terbagi ke dalam tiga ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 150 orang.

"Untungnya saat ambruk kegiatan belajar mengajar sudah selesai. Namun, dipastikan aktivitas belajar mengajar berhenti dulu," kata Enung kepada Kompas.com, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com