Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dari Wuhan yang Dikarantina Jalani Perkuliahan Secara Online

Kompas.com - 10/02/2020, 17:56 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Memasuki hari kesembilan proses observasi dan karantina yang dilakukan di Hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) terpantau berjalan aman dan kondusif.0p

Melalui video berdurasi satu menit 51 detik yang dikirimkan humas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dede Lukman, terlihat sebagian WNI dari Wuhan, China, yang menjalani observasi dan karantina sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Ada yang sudah mengikuti jadwal perkuliahan secara online, bermain tenis meja hingga mencukur rambut.

Baca juga: 21 WNI dari China Pulang ke Indonesia, Tak Dikarantina di Natuna

Tidak itu saja, sebagian mereka yang rata-rata mahasiswa di Wuhan ini juga ada yang sedang mencuci pakaian.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Budi Sylvana MARS dalam video tersebut mengatakan, kegiatan yang ada dalam video tersebut merupakan kegiatan sehari-hari 238 WNI selama menjalani proses karantina di Natuna.

Dalam video tersebut, salah seorang WNI juga mengatakan karena di China masih lumpuh akibat mewabahnya virus corona, sehingga kampus tempat ia belajar menggelar kuliah online.

Semua bahan perkuliahan diunggah secara online dan mahasiswa bisa langsung mengaksesnya di mana pun berada. 

Hanya saja tidak dijelaskan seperti apa sistemnya.

"Ini kegiatan dihari ke sembilan proses karantina di Natuna," terang dr Budi melalui video yang diterima Kompas.com, Senin (10/2/2020).

Sebelumnya, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dijadikan tempat karantina 285 orang yang pulang dari Wuhan, China.

Baca juga: Hari Ke-9 Karantina, WNI dari Wuhan Sehat, Ucapkan Terima Kasih untuk Warga Natuna

Kota Wuhan disebut sebagai sumber penyebaran virus corona yang hingga kini sudah memakan korban jiwa 811 orang dalam waktu satu bulan.

Jumlah ini melebihan total kematian akibat epidemi SARS pada tahun 2002 hingga 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com