Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Mural Pelajar Cianjur, Gang Kumuh Disulap Jadi Spot Instagenik

Kompas.com - 03/02/2020, 11:35 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Ada pemandangan berbeda dan tak biasa di dinding tembok sebuah gang di Kelurahan Muka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Jika biasanya gang terkesan kumuh dan dinding temboknya penuh corat-coret tak bermakna ulah tangan-tangan jahil, gang yang berada di sudut kota Cianjur ini justru tampil penuh warna, ciamik  dan tentunya instagenik.

Adalah siswa sekolah Kristen Kanaan Cianjur yang mampu menyulap gang sempit nan kumuh itu menjadi tampil artistik.

Lewat seni mural, dinding tembok sepanjang gang di samping sekolah mereka itu pun kini jadi penuh warna. Tak hanya terkesan estetis, namun mengandung pesan moral yang positif dan enerjik di setiap goresan grafitinya.

Baca juga: Susi Nostalgia Mural di Solo hingga Kritik Soal Lobster

Seorang siswi Kanaan, Velicia Crystal Chang (16) mengaku senang bisa berkontribusi dalam kegiatan mempercantik gang di lingkungan sekolahnya itu.

Velicia dan kelompoknya sendiri kali ini akan menggambar dinding yang sebelumnya sudah diberikan warna biru sebagai latar, dengan mengusung tema “timeline”.

“Temanya tentang fase perjalanan dan perubahan kehidupan di dunia dari masa ke masa. Pesan moralnya, sebagai pengingat bagi kita bahwa dunia begitu cepat dan pesat berubah, dan kita sebagai penghuninya harus bisa bijak menghadapi setiap perubahannya,” kata Velicia kepada Kompas.com, Senin (03/02/2020).

Selama prosesnya, ia mengaku tidak mendapat kesulitan berarti, apalagi gambar yang akan dituangkan ke medium tembok itu sudah dikonsep dan dirancang terlebih dahulu bersama kelomploknya.

"Namun, karena sekarang sedang musim hujan, jadi melukisnya harus diatur, tidak bisa sekaligus, khawatir turun hujan dan merusak lukisan yang masih basah," ujar siswi kelas 2 SMA itu.

Sebelum membuat grafiti, tembok dibersihkan terlebih dahulu dengan cat putih, untuk kemudian dicat menggunakan warna yang akan dijadikan sebagai latar.

Warna yang dipilih biasanya yang kontras, seperti hitam, merah, kuning, biru, dan kuning.

"Setelah warna latar kering, baru membuat pola gambar menggunakan pensil. Kita satu kelompok bagi-bagi tugas saja. Harus kompak pokoknya," sahut Vanesa Natania (15), siswi lainnya.

Dari pesan moral yang dituangkan dalam mural yang dibuatnya itu, ia berharap bisa memberikan energi positif bagi siapa pun yang melihatnya.

Basically, mural yang kita buat ini bukan hanya mengandung nilai seni saja, namun juga ada pesannya, pesan yang positif, tentang kebaikan dan perdamaian,” ucap Vanesa.

Siswa bebas eksplorasi

Kepala SMP Kristen Kanaan Cianjur, Antonia Puspitaning mengatakan, apa yang dikerjakan anak didiknya itu merupakan bagian dari praktek mata pelajaran seni budaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com