KOMPAS.com - Ardian Kurniawan Santoso (33), relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengatakan, tak mudah untuk memotong rambut Sukiyah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kemacamatan Getasan, Kabupaten Semarang tersebut.
Pasalnya, rambut gembel sepanjang kurang lebih dua meter itu sudah menjadi sarang tikus dan ulat.
Tak hanya itu, Sukiyah dikenal tetangganya gampang mengamuk. Bahkan, setahun lalu saat akan dimandikan oleh enam orang, dia mengamuk dan menggigit orang yang memegangnya.
Baca juga: Cerita di Balik Sukiyah, Hidup Seorang Diri dengan Berteman Gelap hingga Rambut Jadi Sarang Tikus
Sukiyah selama hampir 27 tahun hanya berada di rumah dengan kondisi duduk dan rambutnya tak pernah dipotong.
Selama 30 menit, Ardian berbicara dan meminta izin kepada Sukiyah untuk memotong rambutnya.
Ardian mengatakan, proses pemotongan rambut Sukiyah membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Selain panjang, rambut Sukiyah sangat alot saat dipotong.
"Bulu kuduk saya merinding semua saat memotongnya, saya sampai keringatan," katanya.
Baca juga: Setelah Viral, Sukiyah Si Pemilik Rambut 2 Meter Sarang Tikus Akhirnya Didampingi Pemda Semarang
Setelah dipotong, Sukiyah pun mengajukan permintaan kepada dirinya untuk dikeramas dengan sampo warna hitam dan diobatin.
Ardian menceritakan, saat kali pertama bertemu dengan Sukiyah, kondisinya sangat memprihatinkan. Kakinya sudah lemah sehingga tak bisa digunakan untuk berjalan.
"Dia cuma duduk selonjor dan kalau berpindah tempat ndlosor karena tangannya juga lemah," jelasnya.
Baca juga: Ini Permintaan Sukiyah Setelah Rambutnya yang Jadi Sarang Tikus Dipotong
Sukiyah, kata Ardian, memang melakukan semua aktivitasnya di dalam rumah. Bahkan, dia buang air besar dan kecil di dalam rumah sehingga mengeluarkan bau menyengat.
Setelah rambutnya dipotong, kata Ardian, Sukiyah sudah mulai berkomunikasi dengan dunia luar.
Ardian mengatakan, dirinya mencoba meyakinkan Sukiyah bahwa orang-orang yang berada di sekeliling Sukiyah adalah orang baik.
"Dia sekarang sudah berada di tempat yang lebih baik dan layak. Saya bilang, ini semua teman-teman saya. Jangan khawatir semua menjaga jenengan (anda)," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Gunadi mengungkapkan, Sukiyah saat ini dirawat di Rumah Pemulihan Efata.
"Sukiyah didampingi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Getasan. Perkembangannya juga dipantau secara rutin," ujar Gunadi saat dihubungi, Minggu (26/1/2020).
Gunadi mengungkapkan, agar kejadian seperti Sukiyah tak lagi terulang, dia meminta agar masyarakat segera berkomunikasi dengan perangkat desa atau TKSK jika ada kejadian serupa.
"Masyarakat harus segera melaporkan kejadian ke perangkat atau TKSK. Kita harus juga membiasakan hidup bersih dan sehat, termasuk juga merawat rambut," ungkapnya.
Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Ungaran, Dia Ade Permana | Ediotor: Candra, Setia Budi, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.