Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2019, 16:27 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Direktur Teknik dan Pengembangan PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku pengelola Bandara Kertajati.

Penetapan Salahudin diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BIJB yang digelar di Hotel Santika, Bandung, Kamis (19/12/2019).

RUPS PT BIJB juga menetapkan dua keputusan lain yakni, penambahan setoran modal dari PT AP II dalam rangka pemenuhan komitmen sebesar 25 persen yang akan diambil secara bertahap.

Baca juga: Ada Petisi Ganti Nama BIJB dengan BJ Habibie, Ridwan Kamil Beri Dukungan

Selain itu, menetapkan rencana bisnis untuk lima tahun ke depan dan penetapan Rencana Kerja Perseroan (RKP) Tahun Buku 2020.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ada dua hal yang ia titipkan kepada dirut baru.

Pertama, ia meminta Salahudin segera menyiapkan segala hal untuk proses pemberangkatan jamaah haji dan umroh untuk tahun depan.

"Iya sudah diumumkan sesuai dengan hasil seleksinya memang itu yang terbaik dari yang ada. Harapannya jangka pendek menyukseskan umroh haji yang sudah diputuskan oleh kementrian," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (19/12/2019).

Kedua, ia meminta agar dirut baru memperkuat promosi di Bandara Kertajati untuk meningkatkan jumlah penumpang.

Meski demikian, Emil tetap berupaya realistis soal jumlah penumpang mengingat aksesbilitas Bandara Kertajati sangat bergantung pada hadirnya Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)

"Kedua memaksimalkan promosi-promosi kalau menurut laporan kan 5000 penumpang per hari atau berapa tolong cek lagi, itu saja. Karena kita paham BIJB ini adalah sebuah entitas yang indah pada waktunya. Karena Cisumdawu belum tembus maka kita memaklumi," paparnya.

Baca juga: BIJB: Bandara Kertajati Layani Penerbangan Luar Jawa dan Internasional

Ia menuturkan, hadirnya Jalan Tol Cisumdawu menjadi urat nadi dalam pertumbuhan Bandara Kertajati.

Selain itu, mulai berdatangannya investor diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan Cirebon, Patimban, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.

"Kalau (Tol Cisumdawu) sudah tembus insya Allah jadi perusahaan paling luar biasa. Ditambah oleh-oleh kemarin dari Dubai yang Balongan (Indramayu) sudah deal. Satu dari 10 pusat pertumbuhan Rebana sukses. Jadi banyak miskomunikasi dengan warga Indramayu disangkanya gak masuk Rebana. Jadi Rebana itu Ciayumajakuning versi baru," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com