Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Orang Diserang Anjing Rabies di Bali, 3 Korban Warga Asing

Kompas.com - 17/12/2019, 16:38 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANGLI, KOMPAS.com - Tiga warga negara asing (WNA) turut dilaporkan menjadi korban gigitan anjing rabies di Songan, Kintamani, Bangli, Bali pada Sabtu (14/12/2019) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, I Nengah Nadi mengatakan, tiga WNA ini digigit pada lokasi yang berbeda.

Michel Ward (26) dan Jennifer Geaser (34) asal Jerman digigit di kawasan pendakian Gunung Batur saat hendak mendaki. Saat itu, kedua perempuan ini bersama pemandu wisatanya, Jro Gunawan (35) yang juga digigit anjing tersebut.

"Michel digigit pada bagian kaki kiri. Jennifer digigit pada lulut kaki kanan dan pergelangan kaki kiri," kata Nadi, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Anjing Rabies Gigit 8 Warga di Kintamani

Ada pun seorang WNA lainnya, Ngai Hui Min (26), asal Singapura digigit anjing pada betis kanan di Desa Ulun, Danau Songan. Ia diserang saat beristirahat setelah turun dari Gunung Batur.

Nadi menambahkan, total warga yang menjadi korban gigitan anjing rabies ini sebanyak 10 orang, yakni 3 WNA dan 7 penduduk setempat.

Mereka diserang oleh tiga anjing yang berbeda yang kini sudah dieliminasi.

Korban gigitan anjing dari warga setempat antara lain Nyoman Peni (34), Nyoman Karunia (40), Suarada (49), Wayan Darmadi (44), Ni Wayan Damir (51), dan Putu Edi Arista (19) dan Jro Gunawan yang merupakan pemandu wisata.

Beruntung mereka langsung mendapatkan penanganan medis berupa cuci luka, perawatan luka dan pemberian VAR (Vaksin Anti Rabies).

Mereka juga telah dijadwalkan untuk pemeriksaan lanjutan hingga sembuh.

Dari data Dinas Kesehatan Bangli, pada Januari hingga November 2019 ada 2.254 kasus gigitan rabies di Kabupaten Bangli. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2018 yang angkanya 1.620 kasus.

Baca juga: Pemkot Salatiga Dukung Larangan Penjualan Daging Anjing

Sebelumnya diberitakan, anjing-anjing yang menggigit warga ini sudah dieleminasi. Dinas terkait juga sudah mengambil sampel otak anjing dan diperiksa di Balai Besar Veteriner (BBVET) Denpasar. Hasilnya, memang benar anjing tersebut terjangkit rabies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com