Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim PN Medan Tewas 20 Jam Sebelum Mayatnya Ditemukan

Kompas.com - 04/12/2019, 21:35 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com -Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin tewas antara 12 sampai 20 jam sebelum mayatnya ditemukan pada Jumat (29/11/2019).

"Karena sudah lewat meninggal, kaku, udah lemas kembali, kemudian lembab kembali, dan arah kepada pembusukan," ujar Agus, Rabu (4/11/2019).

Baca juga: Hakim PN Medan Diduga Dibunuh, 22 Saksi Diperiksa, Polisi Tak Mau Gegabah

Saat ini tim dari Polda Sumut dan Polrestabes Medan masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku pembunuhan Jamaluddin.

"Kita mau menduga orang sebagai pelaku itu kan enggak boleh gegabah. Dalami semuanya alibi, kita periksa semua alat bukti yang ada. Mohon doa restu agar kasus ini segera terungkap," ucap Agus.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Jamaluddin ditemukan di sebuah jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat siang.

Baca juga: Sosok Hakim PN Medan yang Tewas Dalam Mobil Dikenal Ramah dan Royal

Korban yang merupakan hakim dan juga Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan itu, ditemukan warga di dalam sebuah mobil Toyota Land Cruiser Prado nomor polisi BK 77 HD warna hitam.

Saat ditemukan jenazah sudah membiru dengan kondisi terbaring di posisi bangku belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com