Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2019, 11:27 WIB
Junaedi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PASANGKAYU, KOMPAS.com – Dua warga Pasangkayu, Sulawesi Barat, tewas setelah diterkam kawanan buaya di Sungai Ako atau Sungai Pasangkayu.

Saat ditemukan oleh warga, kedua korban dalam kondisi penuh luka dan lebam di sekujur tubuh.

Banyak bagian tubuh yang robek dan terluka bekas cakar buaya.

Kedua korban tersebut masing-masing yakni Hanafi (16), warga Desa Akoni Pasangkayu.

Jasadnya ditemukan di sela-sela pepohonan kayu di muara Sungai Ako, pada Senin kemarin.

Baca juga: Warga Menyelam dan Berenang untuk Mencari Korban Serangan Buaya

Sedangkan, satu korban lainnya adalah Basri, warga Desa Suremana, Kecamatan Sarjo, Pasangkayu.

Jasadnya ditemukan dalam kondisi terapung di permukaan air.

Keduanya ditemukan setelah warga bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasangkayu melakukan pencarian.

Upaya tersebut dilakukan secara manual dengan menyisir muara Sungai Ako sepanjang 2 kilometer dari lokasi serangan buaya.

Warga dan petugas BPBD langsung mengevekuasi jasad korban ke daratan.

Massa yang sebagian besar keluarga korban langsung histeris saat pemuda 16 tahun tersebut ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.

“Upaya pencarian korban kita lakukan sejak Minggu. Namun jasad korban baru berhasil kita temukan hari ini,” ujar Pelaksana tugas Kepala BPDB Pasangkayu Mulyadi Halim, Senin (3/12/2019).

Baca juga: Kisah Polisi di Lamongan yang Dirikan Jasa Antar Jemput Gratis Siswa Yatim Piatu

Sebelumnya, Hanafi dilaporkan hilang saat tengah menjaring ikan di Sungai Pasangkayu.

Diduga, tubuh korban diseret oleh buaya ke semak-semak dan pepohonan di muara sungai.

Sementara itu, Basri diterkam buaya saat asik memancing di muara sungai.

Basri sempat menghilang selama dua hari sebelum ditemukan warga.

Basri diduga sempat bergulat dengan buaya untuk menyelamatkan diri.

Aparat pemerintah setempat telah mengimbau warga agar berhati-hati saat berada di kawasan Sungai Ako atau Sungai Pasangkayu, karena muara sungai ini dipenuhi kawanan buaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com