MADIUN, KOMPAS.com — PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri merazia truk dan mobil pikap bermuatan lebih dan over dimensi di rest area 626 sektor A, menyusul kejadian kecelakaan di ruas jalan tol tersebut, mencapai seratus kali dalam satu bulan.
Direktur Utama PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) AJ Dwi Winarsa mengatakan dari seratus kejadian kecelakaan, 20 persen kecelakaan terjadi lantaran truk mengalami kelebihan muatan.
"Kalau dilihat data belum ada penurunan yang signifikan tetap stagnan,” ujar Winarsa, Kamis (21/11/2019).
Baca juga: Duduk Perkara Kecelakaan Tol Jogorawi, Hendak ke Gereja dan Mobil Pecah Ban Belakang
Dia mengatakan, operasi Over Dimension Over Loading (ODOL) kali ini melibatkan tim Ditlantas Polda Jatim dan Dinas Perhubungan.
"Setiap truk dan mobil pikap yang memuat barang dicek kelengkapan surat hingga ditimbang dengan timbangan digital. Bagi truk yang kedapatan melebihi muatan, langsung dikenakan tilang oleh polisi," katanya.
Winarsa mengatakan operasi yang digelar sebulan sekali ini untuk meningkatkan keselamatan dan kedisiplinan di jalan tol.
"Sasaran operasi itu salah satunya menindak kendaraan yang membawa muatan berlebih dan kelebihan dimensi," ujarnya.
Baca juga: Fakta Baru 4 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi
Tak hanya razia, PT JNK juga memastikan kondisi ruas jalan tol Ngawi-Kertosono yang dilewati sudah memenuhi standar pelayanan minimal.
"Kami memastikan jalan tidak berlubang, geometri jalan memenuhi syarat, rambu-rambu dilengkapi dibeberapa titik yang sering terjadi kecelakaan, hingga memberikan lampu penerangan pada titik-titik tertentu," tuturnya.
Winarsa menambahkan, PT JNK juga memasang singing road (jalan bernada) di ruas jalan tol KM 644 jalur B, agar pengendara selalu waspada saat berlalu lintas.
Untuk tahun ini, PT JNK akan memasang alat pendeteksi kendaraan yang overload di KM 654 jalur B. Bila terdeteksi overload, kendaraan diarahkan ke tempat penindakan.
“Tahun depan kami sudah berkomitmen dengan Korlantas Polri agar zero odol," jelas Winarsa.
Sementara itu, Kanit PJR VI Ditlantas Polda Jatim AKP Bambang mengatakan kasus kecelakaan yang terjadi di ruas Tol JNK 20 persen dikarenakan kendaraan kelebihan muatan.
"Pecah ban menjadi penyebab kecelakaan truk selama ini terjadi di jalan tol," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.