PADANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, untuk mengatasi abrasi di Monumen Merpati Perdamaian di Kawasan Wisata, Muaro Lasak, Pantai Padang, Sumatera Barat, akan dibangun infrastruktur permanen.
Infrastruktur dinding pembatas dan penahan ombak itu akan dirancang oleh ahli Pekerjaan Umum (PU) yang ada.
"Ancaman abrasi ini adalah permanen karena ombak besar di Pantai Barat Sumatera. Jadi, solusinya juga harus permanen," kata Doni Monardo, saat meninjau abrasi di Monumen Merpati Perdamaian, Kamis (7/11/2019).
Baca juga: Karung Pemecah Ombak Dipasang di Monumen Perdamaian Jokowi yang Rusak karena Abrasi
Doni mengatakan, selain infrastruktur permanen juga dibutuhkan infrastruktur alam berupa pohon penahan ombak.
"Harus ada kombinasi untuk mengatasi abrasi ini. Butuh infrastruktur buatan dan alam berupa pohon penahan ombak," ujar Doni.
Untuk jenis pohon, menurut Doni yang paling bagus untuk menahan abrasi adalah cemara udang.
BNPB sendiri, kata Doni, memiliki stok cemara udang yang bisa ditanam di pesisir pantai.
Sebelumnya diberitakan, Monumen Merpati Perdamaian yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April 2016 di Muaro Lasak, Pantai Padang, Sumatera Barat, hampir ambruk akibat abrasi.
Baca juga: Monumen Perdamaian yang Diresmikan Jokowi Rusak karena Abrasi
Sepanjang sisi kanan dan kiri monumen dipasang police line sebagai tanda tidak boleh dilewati.
Tangga yang ada di belakang monumen sudah rusak parah akibat dikikis gelombang laut.
Di bagian belakang monumen itu dipasang karung pasir pemecah ombak, namun hal itu tidak mampu mengatasi abrasi yang terjadi.
Kerusakan akibat abrasi itu sudah terjadi sejak enam bulan belakangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.