Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah DBD di Cianjur, Asep Kehilangan Istri dan Anak Masuk Rumah Sakit

Kompas.com - 25/10/2019, 09:52 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Asep Saprudin (56), warga Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kehilangan sang istri, Iis Aisah (42), akibat wabah demam berdarah yang melanda kampungnya. 

Ibu empat anak itu meninggal dunia, Jumat (12/20/2019), setelah sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit selama sehari.

"Keterangan dari dokter, istri saya punya penyakit lambung dan ada gejala demam berdarah," kata Asep kepada wartawan, Rabu (24/10/2019).

Selain sang istri, sebut Asep, ketiga anaknya juga terjangkit demam berdarah sehingga harus mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit.

“Mertua saya juga kena, termasuk paman. Cuma saya dan anak yang masih kecil yang tidak kena,” ucapnya.

Baca juga: Belasan Warga Cianjur Terjangkit Wabah DBD, 1 Orang Meninggal

Asep menuturkan, kejadian demam berdarah di lingkungannya terjadi sejak sebulan lalu.

"Awalnya, sebelum mewabah seperti sekarang ini, ada satu keluarga yang terjangkit demam berdarah," katanya.

Karena dinilai tidak ada penanganan, sebut Asep, wabah tersebut terus meluas hingga menjangkiti warga yang lain.

"Hampir 30 persen warga di satu lingkungan RT yang kena sehingga harus mendapat perawatan intensif,” ujarnya.

Sebelumnya, plt Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan, warga yang terjangkit wabah demam berdarah berasal dari beberapa kecamatan, di antaranya Gekbrong, Cugenang, Karangtengah dan Bojongpicung.

“Pasien yang dari Bojongpicung ini yang paling banyak, bahkan satu orang telah meninggal dunia atas nama Ibu Iis Aisah, usia 42 tahun,” kata Herman kepada wartawan di rumah sakit, Rabu (23/10/2019) petang.

Pihaknya mengaku telah menginstruksikan seluruh jajaran puskesmas untuk siaga 24 jam dan sigap ketika mendapatkan laporan kasus demam berdarah.

Fogging terus dilakukan dan warga yang merasa mengalami gejala (demam berdarah) segera periksakan diri ke puskesmas, jangan dibiarkan. Pemerintah daerah menjamin penanganan pasien DBD, gratis,” ujarnya.

Baca juga: Pasien Demam Berdarah di Cianjur Bertambah Jadi 22 Orang

Sejauh ini, data yang didapat dari pihak RSUD Sayang Cianjur menyebutkan, jumlah pasien DBD yang masuk sebanyak 22 orang dan delapan pasien di antaranya telah diperbolehkan pulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com