Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Pertanian di Indonesia, Mulai dari Regenerasi Sampai Paradigma

Kompas.com - 05/10/2019, 07:05 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Perencanaan dan Keuangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Agus Purwito menyoroti pentingnya regenerasi di sektor pertanian.

Agus menuturkan, berdasarkan hasil survei, hanya sekitar 6-7 persen mahasiswa lulusan IPB yang terjun sebagai wirausaha pertanian.

Agus mengatakan, salah satu faktor rendahnya minat lulusan mahasiswa untuk bergelut di sektor pertanian karena masih adanya paradigma bahwa menjadi petani masih dipandang sebelah mata.

Padahal, sambung Agus, di era sekarang ini, menjadi petani adalah pekerjaan yang mempunyai prospek cerah yang ditunjang dengan kecanggihan teknologi.

Baca juga: Berkat Petani Milenial, Ekspor Hasil Pertanian Jateng Capai Rp 2,51 Triliun

"Kita harus tingkatkan bagaimana caranya, salah satunya adalah merubah paradigma bahwa petani itu tidak kumuh, tidak miskin dan bergaji kecil," ucap Agus, Kamis (3/10/2019).

Agus menambahkan, para lulusan IPB diharapkan mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikanya, agar terus mewarnai pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian.

Lanjutnya, dengan menumbuhkan ketertarikan kaum milenial terhadap pertanian dipastikan bakal melahirkan pengusaha muda pertanian yang mampu memberikan dampak sosial ekonomi bagi Indonesia.

"Paradigma itu harus dirubah sehingga diharapkan dapat memberikan minat atau antusiasme kepada para mahasiswa agar tergerak untuk menjadi wirausaha muda petani," sebutnya.

Baca juga: Wagub Uu Beberkan Cara Menjaga Kuantitas Pertanian di Jabar

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik Meinu Sadariyo mengungkapkan, regenerasi petani merupakan isu penting yang perlu diperhatikan oleh semua pihak.

Sebab berdasarkan data sensus pertanian 2013, jumlah rumah tangga petani turun 20 persen dari 79,5 juta menjadi 63,6 juta atau turun 15,6 juta.

Meinu menjelaskan, menjadi petani itu bukan menggambarkan kemiskinan. Justru di tengah era teknologi maju saat ini, petani  suatu pekerjaaan yang prospektif.

"Bidang pertanian itu, jika dikelola dengan baik, benar dan serius maka akan menjadi bidang yang sangat prospektif apalagi Indonesia ini sebagai negara agraris, bahkan saat ini sudah banyak komoditas pertanian yang bisa di ekspor dan tidak kalah dengan bidang lainnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com