Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Karangetang Masih Tinggi, BPBD Sitaro Usulkan Siaga Darurat ke Bupati

Kompas.com - 02/09/2019, 21:12 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Lava keluar dari kawah Gunung Karangetangdok. PVMBG Lava keluar dari kawah Gunung Karangetang
MANADO, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, telah mengusulkan penerbitan surat keputusan bupati tentang penetapan status siaga darurat.

Usulan status siaga darurat karena aktivitas Gunung Karangetang hingga saat ini masih tinggi, belum ada tanda-tanda menurun.

Aktivitas itu berdasarkan pantauan satelit dan pantauan langsung di lapangan. Hasilnya, guguran, embusan, dan vulkanik masih terus terjadi.

Baca juga: Guguran Lava Gunung Karangetang Berlanjut, 17 KK Masih Mengungsi

Ini juga berdasarkan hasil evaluasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah turun langsung ke lapangan.

Kemudian, usulan SK itu berdasarkan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.

Dalam usulan itu ada dua, yakni siaga darurat erupsi Gunung Karangetang, dan kekeringan. Karena semua kecamatan sudah mengalami kekeurangan air bersih.

"Jadi, saat ini kita tinggal menunggu SK siaga darurat itu dari bupati. Usulan siaga darurat selama 90 hari atau tiga bulan. Mudah-mudahan tidak sampai tanggap darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD Sitaro Bob Wuaten saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (2/9/2019) malam.

Selain itu, menurut Bob, usulan siaga darurat ini karena potensi ancamanya sudah nyata.

Usulan ini sebagai rujukan kepada semua pemangku kepentingan kesiapsiagaan jika terjadi darurat bencan.

Semua sudah diminta, baik TNI-Polri, Dinas Kesehatan, PU, dan instansi air minum, itu sudah rencana kontingensi (rekon).

"Hingga saat ini masih ada tiga dusun atau desa, 50 jiwa, 17 kepala keluarga (KK) yang masih mengungsi," katanya.

Baca juga: Fakta Erupsi Gunung Karangetang, Guguran Lava hingga 50 Warga Dievakuasi

Ia juga berharap pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bisa memberikan perhatian di daerahnya.

"Karena sampai saat ini belum ada bantuan dari BNPB," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com