Setelah Terdengar Bunyi Ledakan, 5 Rumah Warga di Ambon Terbakar

AMBON, KOMPAS.com - Kebakaran menghanguskan 5 rumah warga dan bangunan indekos di kawasan Kampung Ohiu, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Jumat (16/8/2019).

Tidak ada korban tewas dalam insiden itu.

Namun, seorang warga penghuni indekos mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan medis.

Saat kebakaran tersebut terjadi, warga langsung berusaha memadamkan kobaran api dengan cara seadanya.

Baca juga: Mahasiswi di Medan Menangkap 2 Penjambret, Begini Kronologinya

Namun, sulitnya mendapat sumber air di kawasan itu membuat api sulit dipadamkan, hingga akhirnya merembet ke rumah-rumah lainnya.

Kobaran api baru berhasil dipadamkan setelah sejumlah unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Ambon dikerahkan ke lokasi kejadian.

“Ada salah satu penghuni kos-kosan yang ikut terbakar tadi dan sudah langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Arman, salah satu warga setempat.

RAHMAT RAHMAN PATTY Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan sisa-sisa kebakaran di kawasan Kampung Ohiu Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Ambon, Jumat sore (16/8/2019). Dalam musibah kebakaran itu lima rumah warga ludes dan satu orang terluka

Rumah tersebut merupakan indekos semi permanen yang memiliki enam kamar kos di dalamnya.

Sementara, 4 rumah lainnya yang ikut terbakar merupakan milik keluarga La Moni, Mama Moma, La Bardin dan Tesar Sanaky.

Menurut warga, kobaran api pertama kali muncul dari indekos milik keluarga Paruan.

Setelah itu, api menjalar ke rumah warga lainnya,

”Sempat kita dengar ada bunyi ledakan, tapi tidak tahu itu apa,” kata salah satu warga.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Julkisno Kaisupy membenarkan adanya peristiwa kebakaran tersebut. 

Dia juga mendapat laporan dari warga yang sempat mendengar sebuah bunyi ledakan keras sebelum kebakaran itu terjadi.

“Ada bunyi ledakan sebelum terjadi kebakaran. Dugaan sementara, itu dari ledakan kompor. Tapi sejauh ini penyebabnya masih kita selidiki,”kata Julkisno.