Pertama di Dunia, 3 Pasangan Calon Pengantin Menikah di Atas Arena Panjat Dinding

KOMPAS.com - Tiga pasang calon pengantin akan melangsungkan akad nikah di arena panjat dinding Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah, pada 6 Agustus 2019.

Pernikahan secara unik itu berlangsung juga untuk memeriahkan Kemerdekaan ke-74 RI dan ulang tahun ke-55 Universitas Muhammadiyah Magelang.

Ketua Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Magelang Isa Ashari di Magelang mengatakan, bahwa acara bertema "Nikah Bareng Agustusan" (NBA) sebenarnya diikuti oleh 17 pasang calon pengantin. Namun, hanya tiga pasangan yang berani melangsungkan akad nikah di arena panjat dinding.

Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari acara peringatan ulang tahun kemerdekaan dengan tema "Merajut Cinta di 74 Tahun Indonesia Merdeka" itu, Isa menjelaskan bahwa bukan hanya pasangan calon pengantin yang akan dikerek di arena panjat dinding, Begitu juga dua saksi dan penghulunya.

Isa mengklaim pernikahan ini merupakan pertama kalinya terjadi di dunia.

"Ijab kabul dengan cara pengantin, saksi, maupun penghulu dikerek di wall climbing (arena panjat dinding) baru kali pertama di dunia. Saya berani mengatakan itu karena sudah membuka internet, belum ada yang melakukannya," kata Isa.

Baca juga: Warga Boyolali Ini Gunakan Saham sebagai Mahar Pernikahan

Pasangan yang akan menikah di arena panjat dinding Universitas Muhammadiyah Magelang yakni Subandriyo (34) asal Kebumen dan Nita Regina Mutiara Kasih (31) asal Palangkaraya, Dedi Rahman (28) asal Kabupaten Magelang dengan Tamara Fitriana (19) asal Kota Magelang, serta Boyke Edo Syahrani (24) asal Kabupaten Magelang dengan Maratu Damayanti (27) asal Temanggung.

Menurut Isa, Komandan Distrik Militer 0705 Magelang Letkol Arm Kukuh Dwi Antono dan Wakil Kepala Polres Magelang Kompol Eko Mardiyanto akan menjadi saksi pernikahan di arena panjat tebing. Penghulunya adalah petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Mertoyudan.

Calon pengantin lainnya, menurut dia, akan melangsungkan ijab kabul di Laboratorium Farmasi, Studio Radio Unima FM, dan Crane Bengkel Otomotif Universitas Muhammadiyah Magelang.