Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Pangkal Pinang Ingin Ubah Permukiman Kumuh Seperti Kampung Pelangi di Semarang

Kompas.com - 05/07/2019, 10:10 WIB
Heru Dahnur ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com -  Wali Kota Pangkal Pinang Maulan Aklil mengatakan, ingin meniru kesuksesan Kampung Pelangi yang digagas Pemkot Semarang, Jawa Tengah.

Maulan mengatakan, ingin mengubah kampung kumuh di Pangkal Pinang menjadi kampung yang layak huni.

Keberadaan Kampung Pelangi di Semarang, Jawa Tengah, yang dulunya merupakan kawasan kumuh, menarik perhatian Maulan Aklil.

Kepala daerah yang akrab disapa Molen itu, mengaku ingin menerapkan manajemen pengelolaan kampung pelangi di Pangkal Pinang.

"Kami ingin mengubah sebuah wilayah yang terlihat kumuh dan sebagian warganya hidup di bawah garis kemiskinan di Pangkal Pinang, bisa menjadi permukiman yang nyaman ditinggali," kata Molen kepada awak media, Jumat (5/7/2019).

Baca juga: Kampung Pelangi di Semarang yang Mendunia

Kampung Pelangi diketahui Maulan saat mengikuti Rakernas XIV Apeksi, di Kota Semarang, Kamis (4/7/2019).

Seperti diketahui, Kampung Pelangi Semarang, Awalnya adalah suatu kawasan kumuh di tengah Kota Semarang. Program ini bermula dari rencana Pemkot Semarang merenovasi Pasar Bunga Kalisari yang diharapkan menjadi destinasi wisata baru.

Namun, setelah renovasi pembangunan selesai, ternyata langkah Pemkot Semarang ini tidak didukung oleh situasi perkampungan yang berada di belakangnya.

Kampung Gunung Brintik adalah nama Kampung Pelangi sebelumnya. Kampung ini merupakan kampung kumuh yang tak tertata dengan rimbunan tanaman liar dan tembok-tembok merah tak berplester. Letaknya persis di pinggir Kali Semarang.

Berangkat dari filosofi berdirinya Kampung Pelangi inilah, Molen ingin menerapkan suatu perkampungan pelangi di "Kota Beribu Senyuman", jargon Kota Pangkal Pinang.

"Harapannya ini bisa menjadi role model pengentasan wilayah miskin dan pengembangan destinasi wisata," ujar dia.

Baca juga: Kampung Pelangi di Jakarta, Tinggalkan Kesan Kumuh dan Bebas Asap Rokok

Untuk dapat mewujudkannya, Molen ini mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi.

"Rencana program ini tidak bisa didukung hanya dari anggaran pemerintah kota saja, sehingga perlu dukungan semua pihak. Sehingga sumber pendanaan lainnya bisa dikumpulkan dari sumbangan, dana CSR perusahaan, hingga uang pribadi," lanjutnya.

Jika hal ini dapat terwujud, selain menjadi destinasi wisata baru, pertumbuhan ekonomi Pangkal Pinang akan dapat dirasakan oleh warganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com