Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Terduga Teroris: Suami Saya Tidak Pernah Ajarkan Jadi Teroris atau "Ngebom"

Kompas.com - 04/07/2019, 13:27 WIB
Sukoco,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com  - IN, istri terduga teroris di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengaku kaget saat mengetahui suaminya, SA, diamankan Densus 88.

Menurutnya, SA adalah orang yang memiliki sifat sabar dan pengertian.  

“Yang saya tahu Bapak itu orangnya sabar, pengertian, tanggung jawab, baik, suka membantu," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Istri Terduga Teroris di Magetan Larang 4 Anaknya Pulang

IN mengatakan, sejak sebelum menikah, SA bekerja sebagai pengusaha pengolahan kulit di Lingkungan Industri kecil (LIK) Magetan. Selain itu SA juga merupakan pendakwah yang setiap hari Jumat memberikan ceramah saat shalat Jumat di sejumlah masjid di Magetan.

“Dari dulu pengusaha kulit, sejak sebelum menikah. Keseharian mengisi ceramah di masjid. Bapak rutin mengisi khotbah Jumat di masjid-masjid. Kadang diundang untuk pengajian di masjid,” ujarnya.

Dalam kesehariannya, SA menurut IN adalah sosok orangtua yang tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada anaknya. Dia juga memastikan bahwa suaminya tidak pernah mengajarkan cara-cara teror.

”Kami melakukan bagaimana hidup yang baik seperti apa, berusaha sebaik mungkin dalam kehidupan ini. Ndak ada kami ngajari yang teroris yang suruh ngebom suruh melakukan kekerasan itu tidak sama sekali,” ucapnya.

Baca juga: Suami Dibawa Densus 88, Istri Terduga Teroris Magetan Menanti Kabar

Meski menjadi pendakwah di sejumlah masjid, IN mengaku bahwa suaminya tidak pernah menuntut ilmu agama di pondok pesantren. SA juga tidak tergabung di dalam sebuah organisasi atau perkumpulan pendakwah.

“Keseharian Bapak itu cuma bekerja dan mengisi ceramah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan pengusaha pengolahan kulit sapi berinisial SA, diamankan Densus 88.

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Riffai membenarkan adanya penggeledahan rumah warga di Desa Candirejo itu. Namun, Riffai tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait kasus tersebut.

“Kami hanya bisa klarifikasi bahwa benar ada penggeledahan. Personel Polres Magetan hanya diminta untuk melakukan back up penggeledahan yang dilakukan oleh anggota Densus 88. Untuk posisi perkara kami tidak tahu,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com