Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Tewasnya Remaja di Kupang akibat Bentrokan 2 Perguruan Silat

Kompas.com - 06/06/2019, 13:14 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkap penyebab tewasnya Ramos Horta Soares (19), di tempat pesta di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Kamis (6/6/2019) dini hari.

"Awalnya terjadi perkelahian antar Perguruan Bela Diri Kera Sakti dan PSHT di acara pesta di rumah Lorens Marcues di Perumahan 100 RT 019, RW 007, Desa Manusak," ungkap Kapolda NTT Irjen Polisi Raja Erizman, kepada Kompas.com, Kamis siang.

"Akibat bentrokan dua perguruan silat itu, mengakibatkan salah satu korban bernama Ramos Horta Soares meninggal dunia," sambung Erizman.

Baca juga: Remaja Tewas Dianiaya Saat Acara Pesta di Kupang

Erizman mengatakan, kejadian itu berawal ketika Ramos mendatangi tempat pesta di rumah Lorens Marcues di Perumahan 100 RT 019, RW 007 Desa Manusak, pukul 02.00 Wita.

Setelah berada di dalam tenda pesta, lanjut Erizman, korban diajak duduk oleh beberapa orang yang tidak dikenal.

"Beberapa saat kemudian terjadilah keributan dan pada saat terjadi keributan korban ditikam oleh seseorang dengan benda tajam," ungkap Erizman.

Setelah ditikam, kata Erizman, korban kemudian dibawa oleh pihak keluarga dan beberapa orang temannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, untuk diberi perawatan medis.

"Korban pun tiba di RSUD Naibonat sekitar pukul 06.00 Wita. Setelah ditangani oleh petugas medis, nyawa korban pun tidak bisa diselamatkan," kata Erizman.

Baca juga: Bentrokan Warga di Kupang, 4 Luka Terkena Panah, Sepeda Motor Dibakar

Saat ini polisi sudah mengantongi identitas pelaku, setelah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang melihat kejadian itu.

"Saat ini, kita masih fokus untuk mengamankan bentrokan warga, setelah tewasnya korban," kata Erizman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com