Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Susun Kendaraan Diduga Jadi Penyebab Tenggelamnya Kapal Feri Seluang

Kompas.com - 23/04/2019, 09:36 WIB
Hendra Cipta,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PONTIANAK, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian menduga, tenggelamnya Kapal Feri Seluang di Sungai Asam, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, akibat kesalahan dalam menyusun kendaraan bermuatan berat.

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go mengatakan, kendaraan truk disusun lebih dominan berada di sebelah kiri kapal.

"Kemudian dari pemeriksaan, ditemukan adanya kendaraan muatan kosong yang tidak ketahuan petugas. Jadinya, tidak seimbang," kata Donny, Selasa (23/4/2019) pagi.

Baca juga: Diduga Kelebihan Muatan, Kapal Feri Seluang Miring Lalu Tenggelam

Dia menegaskan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, ada seorang petugas kapal yang mengalami syok, dan kini telah dirawat di Puskesmas Belitang Hilir.

"Sekarang ini, masih ada enam truk yang ikut tenggelam bersama kapal," tutur dia.

Donny mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula pukul 19.30 WIB. Saat itu, Kapal Feri Seluang bersandar untuk melayani penyeberangan di Dermaga Sunyat, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

Belasan kendaraan pun telah mengantre dan satu persatu disusun. Setelah penuh, kapal feri berangkat.

Tak lama kemudian, kapten kapal berusaha memutar balik kapal dan memberi peringatan melalui pengeras suara, bahwa kapal terlalu miring dan memerintahkan petugas untuk mengatur posisi kendaraan.

Baca juga: 3 Kapal Feri Dikerahkan untuk Angkut Peziarah Semana Santa ke Flores Timur

Setelah kembali bersandar, kapal dapat mengeluarkan tiga mobil, namun karena kapal semakin miring dan air sudah masuk sehingga kapal terbalik.

"Penumpang dan petugas kapal menyelamatkan diri dengan melompat ke dermaga dan berenang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com