Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Indonesia Bakal Jadi Negara Besar

Kompas.com - 05/04/2019, 15:29 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Indonesia diyakini tengah memasuki masa keemasan dan bakal menjadi negara besar pada tahun 2045 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Luhut dalam diskusi nasional bertajuk "Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, dan Berpengaruh pada Tataran Global" yang diselenggarakan alumni Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

"Kita sangat kaya. Kita ada tiga time zone, penduduk 260 juta, dari Sabang sampai Merauke," kata Luhut di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (5/4/2019).

Selain letak geografisnya yang sangat strategis, Luhut mengatakan Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang bisa mendorong target tersebut juga memiliki potensi menjadi negara adidaya karena didukung oleh kinerja perekonomian nasional yang terus membaik.

"Kita negara besar. GDP 1,1 triliun US dollar. Pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, inflasi sekitar 3 persen," jelasnya.

Baca juga: Menko Luhut Siap Lanjutkan Proyek Dermaga yang Mangkrak 5 Tahun di Sukabumi

Namun demikian, Luhut mengingatkan bahwa semua indikasi positif ini akan sia-sia jika generasi muda Indonesia tidak mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan global.

Generasi muda saat ini, kata dia, harus memiliki pergaulan yang luas termasuk dengan sesama penerus dari negara lain.

Selain itu, generasi milenial saat ini harus memiliki kepemimpinan yang baik yang sesuai dengan perkembangan zaman.

"Anak muda harus memiliki leadership terbuka. Mengambil keputusan secara terbuka," bebernya.

Soal pengambilan keputusan secara terbuka, Luhut mengatakan pemerintah saat ini telah melakukan hal tersebut, terutama dalam hal mengambil kebijakan pada sektor ekonomi.

"Proses pengambilan keputusan kalau dilakukan terbuka, menjadikan ekonomi kita cepat majunya," tuturnya.

Sebagai contoh, lanjut Luhut, saat ini dunia telah berubah dengan munculnya China sebagai raksasa ekonomi baru selain Amerika Serikat. Mau tidak mau kondisi ini harus disikapi positif agar Indonesia turut merasakan pertumbuhan.

"Suka tidak suka, Tiongkok jadi kekuatan dunia. GDP-nya 2,5 sampai 3 triliun US Dollar. Saya pergi ke Tiongkok, semua kerja keras, semua disiplin. Kita harus tiru," katanya.

Di tempat yang sama, pakar ekonomi, Purbaya, menjelaskan, fondasi ekonomi Indonesia saat ini sangat memungkinkan untuk mencapai keemasan Indonesia pada tahun 2045.

Baca juga: Luhut Panjaitan Resmikan Jembatan Gantung Situgunung di Sukabumi

Selain memiliki laju pertumbuhan yang baik, pemerataan dan pembangunan infrastruktur pun terus dilakukan hingga ke daerah perbatasan dengan negara tetangga.

"Investasi meningkat 160 persen dari 2014 hingga 2018. Pembangunan pemerintah dirasakan betul oleh masyarakat. Pengangguran berkurang, kemiskinan berkurang. Pemerataan pembangunan meningkat. Walau pertumbuhan belum 7 persen, tapi berkualitas. Lapangan kerja ada. Jadi kita sudah berada di arah yang benar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com