Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Persoalan Teknis, KPU Makassar Gelar Simulasi Pemungutan Suara

Kompas.com - 04/04/2019, 09:21 WIB
Himawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar melakukan simulasi pemungutan suara, Rabu (3/4/2019).

Dalam simulasi ini, KPU sengaja memunculkan berbagai persoalan teknis yang memungkinkan dapat terjadi pada puncak pemilu pada 17 April 2019 mendatang.

Komisioner KPU Makassar Gunawan Mashar saat diwawancara di sela simulasi mengatakan berbagai persoalan teknis yang dimunculkan dalam simulasi ini seperti pemilih yang lupa membawa E-KTP hingga prosedur administrasi lainnya saat hari pencoblosan.

"Simulasi ini agar penyelenggara Ad Hoc mempunyai kecakapan dalam proses pemungutan suara. Pada simulasi ini mereka akan mendapatkan gambaran seperti apa persoalan yang berpotensi muncul saat pencoblosan," ucap Gunawan di lokasi simulasi yang bertempat di Hotel Max One, Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: KPU Makassar Coret Delapan Caleg Dalam Pileg

Melalui simulasi ini, Gunawan mengatakan pihaknya akan mengetahui seberapa cakap penyelenggaraan Ad Hoc dapat menyelesaikan permasalahan teknis tersebut jika terjadi persoalan dalam pencoblosan.

Menurutnya beragam persoalan itu tidak menutup kemungkinan terjadi saat pencoblosan. Selain menambah kecakapan, simulasi ini juga dapat menambah pengetahuan penyelenggara teknis lainnya saat dalam mencari solusi saat masalah terjadi nanti.

"Ada banyak kasus yang dimunculkan agar penyelenggara punya bayangan apa yang kemungkinan akan terjadi. Meskipun nantinya tidak terjadi seperti itu tapi setidaknya mereka sudah siap," imbuhnya.

Baca juga: Belum Dibayar, Puluhan Komputer di Kantor KPU Makassar Disita

Di simulasi ini, ada 150 orang Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) dan Panitian Pemungutan Suara (PPS) yang diturunkan. Mereka diuji agar mampu menyelesiakan persoalan teknis di lapangan saat hari pemungutan.

"Dari sini punya gambaran pencoblosan berlangsung. Ada beberapa kasus yang mereka harus antisipasi. Kasus pemilih yang hanya bawa C6 atau identitas lain apakah boleh masuk atau tidak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com