KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di Jayapura hingga Senin (18/3/2019) malam mencapai 82 orang. Jumlah orang hilang mencapai 74 orang.
BNPB mencatat, ada tiga faktor penyebab terjadinya bencana banjir bandang di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Sabtu (16/3/2019).
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, orang hilang akibat banjir dan longsor di Jayapura sebanyak 74 orang.
Data tersebut berdasarkan laporan yang masuk ke Pos Induk Kantor Bupati Jayapura.
"Jadi data yang kami terima dari pos Induk adalah 74 orang belum ditemukan dan rekan-rekan kami dari TNI, Polri, Basarnas dan tim sosial masih berupaya semaksimal mungkin," kata Kamal ditemui di RS Bhayangkara, Senin.
Sementara itu, jumlah korban tewas hingga Senin malam pukul 20.44 sebanyak 82 orang.
"Pada 18 Maret 2019 telah ditemukan 13 kantung jenazah di beberapa titik di Kabupaten Jayapura, kemudian telah dievakuasi 12 jenazah dari lokasi ke RS Bhayangkara," ujar Kamal.
Untuk lokasi yang menjadi titik terdampak bencana adalah Kampung Mininik, BTN, kompleks Bambar, BTN Bintang Timur, BTN Sosial, Komba dan Taruna Sosial.
Baca Juga: Hingga Senin Sore, Jumlah Korban Tewas Banjir Bandang Sentani 79 Orang
"Secara khusus, kami belum menemukan sebuah jawaban yang akurat, tetapi paling tidak ada tiga faktor," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Beni Munardo di RS Bhayangkara Jayapura, Senin siang (18/3/2019).
Untuk topografi, lanjut Beni, kemiringan cagar alam Cyclop yang menjadi kawasan hulu air sangat terjal. Selain itu, lapisan tanahnya sangat tipis dan di bawahnya terdapat bebatuan yang ditutupi oleh beberapa tanaman.
Lalu faktor cuaca juga berpengaruh terhadap intensitas hujan yang sangat lebat yang berlangsung lebih dari lima jam. Hal ini menyebabkan kawasan Cyclop tidak mampu lagi menampung debit air yang turun sehingga dengan cepat mengalir ke kawasan yang ada di bawahnya.
Faktor ulah manusia juga menjadi pertimbangan, yaitu banyaknya aktivitas alih fungsi lahan di kawasan cagar alam Cyclop.
Baca Juga: Diungkap, 3 Penyebab Banjir Bandang di Sentani Jayapura