Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Warga Probolinggo Resmi Nikmati Gas Bumi

Kompas.com - 05/03/2019, 14:20 WIB
Ahmad Faisol,
Khairina

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Mulai Selasa (5/3/2019) siang, warga Kota Probolinggo, Jawa Timur, resmi menikmati gas bumi dalam menjalankan aktivitas kehidupannya sehari-hari.

Salah satunya Supini. Wanita paruh baya yang tinggal di Kelurahan Mangunharjo ini mulai memasak menggunakan gas bumi. Dia memasak nasi, telur, dan tahu untuk keluarganya.

Menurutnya, ada penghematan setelah memakai gas bumi ini.

"Tiap bulan saya menghabiskan dua tabung gas, seharga Rp 30 ribu. Sejak menggunakan gas bumi saya cukup mengeluarkan uang Rp 25 ribu, hemat lima ribu. Kelebihannya, gas bumi ini tersedia 24 jam. Jadi kami tidak khawatir jika kehabisan gas, langsung dipakai saja, langsung dinyalakan saja kompornya," ucapnya sambil tertawa.

Baca juga: BPH Migas Dorong Pembangunan Jargas dengan Skema KPBU

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengapresiasi manfaat gas bumi masyarakat .

"Kami sudah mengajukan penambahan sambungan baru sebanyak 10.000 sambungan. Semoga ini disetujui. Masyarakat yang sudah menikmatinya merasa berterima kasih. Bahkan ada penghematan pengeluaran bagi penggunanya," jelasnya.

Di waktu bersamaan, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar bersama pihak Kementerian ESDM dan PGN meresmikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kelurahan Mangunharjo.

Sebanyak 5.088 sambungan rumah (SR) dibangun pemerintah dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018.

Jargas Probolinggo dibangun di 4 kelurahan yaitu Kelurahan Wiroborang, Jati, Mangunharjo serta Mayangan.

Pasokan gasnya berasal dari PT. Husky CNOOC Madura Limited (HCML) dengan jumlah volume alokasi gas sebesar 0,2 mmscfd dimana pengaliran gas oleh HCML diperintahkan oleh SKK Migas.

“Pemerintah mengutamakan alokasi jargas untuk masyarakat dalam menyediakan bahan bakar untuk rumah tangga dan usaha kecil di mana alokasi gas domestik pada 2018 mencapai 61 persen,” ujar Sukandar dalam sambutannya.

Sebagai langkah pendorong dan memasyarakatkan pemanfaatan gas bumi untuk sektor rumah tangga, lanjut Sukandar, pemerintah juga mendukung konversi dengan melaksanakan pembangunan infrastruktur penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa.

Baca juga: Demo Jaringan Gas di Rumah Warga, Jonan Goreng Tahu, Tempe, dan Telur

Pemanfaatan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga, mendatangkan manfaat ekonomi cukup besar. Ada keluarga yang bisa menghemat hingga Rp 90.000 per bulan.

Keuntungan lain menggunakan gas bumi adalah mengurangi emisi gas buang yang akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan.

Gas bumi juga aman karena karena tekanan jargas lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila ada kebocoran, gas langsung naik ke atas ke udara bebas.

“Pakai gas bumi juga tidak repot karena tersedia 24 jam. Ibu-ibu tidak perlu takut kehabisan bahan bakar jika sedang memasak,” ujar Sukandar.

Lantaran jargas dibangun dengan dana APBN, pemerintah berharap pemda dan masyarakat Kota Probolinggo ikut mengamankan serta memelihara infrastruktur jargas ini.

Dengan menggunakan dana APBN, hingga akhir tahun 2018 telah dilaksanakan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 325.773 SR di 16 provinsi dan 40 kabupaten/kota.

Sementara, untuk tahun 2019, rencananya jargas akan dibangun 78.216 SR di 18 lokasi.

Kompas TV Warga mengaku lebih irit menggunakan gas alam ketimbang elpiji dalam tabung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com