Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PBNU: Puisi "Doa yang Tertukar" Telah Melecehkan KH Maimoen Zubair

Kompas.com - 15/02/2019, 20:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj angkat bicara terkait puisi yang dibuat oleh Fadli Zon beberapa waktu lalu. Said Aqil menilai puisi 'Doa yang tertukar' ciptaan Fadli Zon telah melecehkan KH Maimoen Zubair.

"Ya NU marah, NU marah, Kiai Maimoen dilecehkan," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj usai menghadiri acara Rakornas ke-IV NU Care-Lazisnu di Ponpes Pangeran Diponegoro, Sleman, Jumat (15/02/2019)

Said Aqil menuturkan Fadli Zon sebagai yang lebih muda seharusnya menghormati orang yang lebuh tua. Apalagi, KH Maimoen Zubair merupakan salah satu tokoh ulama. Usianya sudah "sepuh" (tua), 94 tahun.

"Allah saja itu menghormati orang yang usianya sudah lebih dari 80 tahun. Ada manusia, masih muda, melecehkan orang tua, orang itu beradab apa tidak," tegasnya.

Baca juga: Mbah Moen Ungkap Pilihan Politiknya di Pilpres 2019, Jokowi atau Prabowo?

Fadli Zon seharusnya menyadari apa yang telah dilakukan. Sehingga meminta maaf langsung kepada KH Maimoen Zubair atas apa yang diperbuatnya.

"Sadarlah, tinggal minta maaf saja, kalau ga mau ya terserah, kalau mau kualat. Tapi paham kualat, ga ya dia," katanya

Sementara itu, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini berharap agar Fadli Zon datang langsung menemui KH Maimoen Zubair untuk meminta maaf.

Sebab meski tidak menyebut nama namun Keluarga Besar NU paham siapa yang dimaksud Fadli Zon dalam puisinya.

"Kami harapkan Pak Fadli Zom datang langsung ke Mbah Moen, untuk menyampaikan permohonan maaf. Ya walaupun tidak menyebut nama kami paham , (puisi) itu dikeluarkan persis dengan suatu peristiwa yang belum lama terjadi," ungkapnya.

Baca juga: Soal Doa Mbah Moen, Fadli Zon Sebut Jangan Politisasi

Didalam pandangan PBNU, puisi yang diciptakan oleh Fadli Zon sudah menciderai. Kata-kata dalam puisi itu sangat tidak sopan.

"Perkataanya sangat tidak sopan kepada orangtua kita, Mbah Maimoen ini adalah

sesepuh NU. Kita masih menunggu, sebagai budaya timur, ya kalau Dia meminta maaf kepada Mbah Maimoen, kita akan komunikasi dengan kekuarga, bagimana," pungkasnya. (K75-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com