Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Berkurang, Usaha Angkutan di Bandara Laga Ligo Bua Sepi

Kompas.com - 15/02/2019, 15:06 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Jumlah penumpang di Bandara Laga Ligo Luwu, Sulawesi Selatan selama sebulan terakhir mengalami penurunan.

Menurunnya jumlah penumpang tersebut berdampak pada usaha angkutan umum dari Bandara Laga Ligo Bua Luwu.

Salah seorang pengemudi kendaraan angkutan umum Bandara Laga Ligo Bua Andi Baso mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir penumpang berkurang yang mengakibatkan pendapatan minim.

“Kami pengemudi angkutan yang beroperasi di area Bandara Laga Ligo Bua sangat merasakan dampak dari berkurangnya penumpang akhir-akhir ini. Biasanya, kami mengangkut penumpang jarak jauh itu sesuai kedatangan penumpang biasanya dua kali sehari tetapi sekarang ini hanya sekali saja, kadang juga tidak ada sama sekali,” kata Andi Baso, Jumat (15/02/2019) di depan Bandara Laga Ligo Bua-Luwu.

Baca juga: Viral, Jenazah Warga Luwu Utara ditandu Jalan Kaki 45 Km, Ini Tanggapan Bupati

Menurutnya, minimnya penumpang saat ini karena adanya biaya bagasi yang membuat warga kembali memilih angkutan darat.

“Mungkin dengan adanya biaya bagasi, warga kembali memilih transportasi darat, padahal tarif tiket dari Bandara Laga Ligo Bua menuju Makassar kan tidak naik,” ucapnya.

Station Manager Wings Air Supriyadi, saat ditemui di Bandara Laga Ligo Bua mengatakan, bahwa saat ini musim sepi penumpang dengan rata-rata penumpang hanya 30 sampai 40 kursi padahal normalnya mencapai 50 sampai 60 kursi dengan menggunakan pesawat ATR72.

“Sepinya penumpang saat ini mungkin dengan adanya pengaruh penerapan kebijakan bagasi berbayar, tetapi kalau untuk harga tiket masih normal berkisar Rp 400-an ribu dari Bandara Laga Ligo Bua Luwu menuju Bandara Hasanuddin Makassar,” ujarnya.

Kompas TV Viralnya video warga asal Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang menandu jenazah sejauh 60 kilometer mendapatkan tanggapan dari Bupati Bupati Luwu Utara. Bupati mengaku akses desa memang belum memadai hingga membuat sekitar 5.000 warga di 6 desa tertinggal. Kita bahas bersama Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani di Sapa Indonesia pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com