Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI di OKU Timur Tewas Ditusuk, Satu Pelaku Menyerahkan Diri

Kompas.com - 01/02/2019, 20:06 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seorang pelaku pembunuhan Kopda ZE, anggota Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (KODIKLATAD) Martapura -Baturaja dikabarkan menyerahkan diri ke Polda Sumatera Selatan. 

Kopda ZE tewas dengan lima luka tusukan setelah ditusuk lima pelaku ketika sedang datang menghadiri acara undangan di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Belitang I,Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Selasa (29/1/2019) kemarin.

Wakapolda Sumatera Selatan Brigjen Pol Benni Gapril membenarkan jika satu pelaku kini sedang dalam pemeriksaan petugas di unit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel usai menyerahkan diri.

Namun, Benni enggan memberikan keterangan secara detil terkait peran pelaku yang berinisial Z tersebut.

"Iya sekarang lagi diperiksa, inisialnya Z. Iya benar (menyerahkan diri)," kata Benni, Jumat (1/2/1019).

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Anggota TNI di OKU Timur

Saat kembali ditanyakan asal dan identitas pelaku, Benni enggan membeberkannya.

"Nanti Kapolda saja yang menyampaikan," singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Kopda ZE tewas setelah mengalami tiga tusukan di bagian kepala dan dua di dada usai dikeroyok oleh lima orang pelaku.

Korban ketika itu sedang menghadiri acara undangan di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Belitang I,Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Selasa (29/1/2019).

Namun, saat Kopda ZE hendak menaiki panggung, lima pelaku langsung menusuk korban hingga ia pun meregang nyawa.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Djohan Darmawan membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, Kopda ZE adalah anggota TNI dari satuan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklat TNI-AD) Martapura-Baturaja .

"Itu anggota Puslatpur angkatan darat, dia menghadiri undangan kerabat atau saudaranya, mendadak ada yang mengeroyok sebanyak lima orang. Salah satu itu menusuk si korban," kata Kolonel Djohan.

Kompas TV Sejumlah siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri Tegal Waru 4 di Jember, Jawa Timur, harus rela berbagi ruang kelas meski berbeda tingkatan. Hal ini dikarenakan bangunan sekolah hanya memiliki tiga ruang kelas dengan kondisi yang memprihatinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com