Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2019, 19:11 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Baru-baru ini media sosial kembali ramai dengan isu kapal tenggelam. Sebelumnya, kabar bohong menyebutkan ada kapal tenggelam di Danau Toba pada Selasa (15/1/2019).

Kali ini, muncul video di media sosial Facebook yang menampilkan peristiwa dugaan kapal tenggelam di Perairan Kangean, Jawa Timur.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Jawa Timur membantah kabar itu.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video ini diunggah oleh salah satu pengguna Facebook pada Senin (7/1/2019) lalu.

Pengunggah juga menuliskan narasi sebagai berikut:

"Mohon Do'anya Bagi Para Penumpang Di Kapal Tenggelam. Lokasi Kejadian Di Dekat Pulau Kangean Madura Jatim.

Yaa Rabb Selamatkanlah Mereka Dari Musibah..."

Video berdurasi 30 detik ini menampilkan sekelompok penumpang tengah mengenakan pelampung berwarna oranye untuk menyelamatkan diri mereka karena situasi kapal yang akan tenggelam.

Ditampilkan juga posisi kapal tersebut dalam keadaan miring dan beberapa orang berpegangan pada besi di tepi kapal.

Sementara, ombak laut tetap bergulung-gulung di sekitar kapal. Terdengar juga suara orang-orang sedang panik dan berdoa.

Video ini telah diputar sebanyak lebih dari 11.000 kali penayangan dan telah dibagikan 206 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Rahman Riadi menegaskan bahwa video tersebut bukan peristiwa tenggelamnya kapal di Perairan Kangean.

"Itu video lama dan peristiwanya dari Sulawesi, bukan dari perairan Kangean. Itu hoaks," ujar Rahman saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (23/1/2019).

Menurut dia, laporan peristiwa yang didapatkannya, yakni peristiwa kecelakaan kapal yang terjadi di daerah Giri Genteng, Banyuwangi.

Namun, untuk peristiwa tenggelamnya kapal di daerah Kangean ini belum ada pemberitahuannya hingga saat ini.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com