BANDUNG, KOMPAS.com - Meski tanggap darurat bencana alam tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi resmi ditutup.
Namun, Polda Jabar masih menyiagakan personel dari Satbrimob Polda Jabar, personel Ditsabhara Polda Jabar serta personel dari Polres Sukabumi untuk membantu membersihkan lokasi longsor dan tempat-tempat yang dijadikan posko-posko penanggulangan bencana tersebut.
Dikabarkan, satu orang korban perempuan yang diketahui bernama Ruhaesih masih belum ditemukan, meski begitu, keluarga sudah mengikhlaskannya.
"Walaupun masih ada 1 korban yang belum ditemukan, namun dari pihak keluarga sudah pasrah dan menerimanya," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dalam pesan singkatnya, Senin (7/1/2018).
Baca juga: Hingga Hari Terakhir, Inilah 32 Nama Korban Tewas di Bencana Longsor Sukabumi
Dikatakan, Kapolda Jabar dalam hal ini Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto berterimakasih kepada tim SAR gabungan dari Satbrimob, Ditsabhara serta Polres Sikabumi, TNI, Badan SAR daerah, BPBD dan para relawan yang sudah bersinergi berupaya membantu evakuasi korban bencana.
Penghargaan pun disampaikan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Polda Jabar yang berhasil mengidentifikasi 32 korban meninggal yang ditemukan.
"TIM DVI ini merupakan tim kebanggaan karena kemampuan TIM DVI Polri ini tidak bisa terbantahkan, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan," tuturnya.
Sementara itu, Tim Polwan Jabar masih melaksanakan giat trauma helaing bagi anak-anak dan orang dewasa korban bencana tanah longsor yang selamat.
"Dengan adanya giat tersebut anak-anak mampu mengalihkan perhatian dari kejadian yang mereka alami saat terjadinya bencana, sehingga mereka bisa lebih ceria lagi," katanya.
Selanjutnya untuk giat recovery dan relokasi pemukiman masyarakat yang terkena bencana diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.