Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Membeli Lauk, Nenek Berusia 100 Tahun Terpaksa Jual Raskin

Kompas.com - 19/12/2018, 14:54 WIB
Suddin Syamsuddin,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOPPENG, KOMPAS.com - Salwatiah, nenek berusia 100 tahun hidup sebatang kara di rumahnya yang nyaris roboh di RT 02/ RW 01, Dusun Dabbare, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppen, Sulawesi Selatan.

Setiap hari, ia hanya menghabiskan waktu di rumahnya seorang diri. Untuk makan, Salwatiah hanya berharap dari jatah beras miskin (raskin) dan uluran tangan dari tetangga dan warga Soppeng yang datang menjenguknya.

Sejak suaminya meninggal puluhan tahun yang lalu, hidupnya serba kekurangan. Tak ada anak, Salwatiah memilih tinggal seorang diri.

Karena tubuhnya yang renta, ia pun meninggalkan pekerjaannya menjadi buruh tani.

“Tiap hari, saya hanya bisa menunggu bantuan makanan dari tetangga. Jika tidak ada, saya kadang tak makan. Sejak Yang Kuasa memanggil suami saya, saya memilih tinggal seorang diri daripada hidup menyusahkan keluarga," kata Salwatiah.

Baca juga: Diduga Manfaatkan Raskin, Calon Petahana Parepare Diperiksa Panwaslu

Rumah Nenek Salwatiah nyaris roboh. Atap dan tiang kayu rumah panggung miliknya mulai lapuk termakan usia. Hampir sama dengan kondisi lantai rumah yang terbuat dari papan kayu, juga sudah rapuh dimakan rayap.

Dengan tubuhnya yang renta, ia harus hati hati jika berjalan di lantai rumahnya karena takut menginjak papan yang sudah lapuk.

"Berjalan di atas lantai rumah, saya harus hati-hati. Dulu saya pernah jatuh terpeleset, dan nyaris jatuh tembus ke bawah tanah," tutur Salwatiah.

Lebih sedih lagi, Salwatiah terpaksa menjual raskin bantuan pemerintah demi membeli lauk. Sementara, bantuan nontunai Program Keluarga Harapan (PHK), program andalan Presiden Jokowi hanya menjadi impian bagi Salwatiah.

Secara terpisah, Kasi Pemerintahan Desa Pattojo, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Irwan Ardiansyah, menuturkan, pihaknya sudah mengusulkan renovasi beberapa rumah yang tidak layak huni khususnya rumah Nenek Halwatiah.

Namun usulan pihak Desa ke Pemkab Kabupaten Soppeng hanya mengakomodir beberapa warga miskin yang senasib dengan Salwatiah.

Salwatiah pun tidak kebagian program bedah rumah.

“Kami pihak desa berharap dan berusaha agar Pemerintah Kabupaten Soppeng dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bisa memasukkan nenek Halwatiah dalam Program bantuan sosial lainnya. Karena nenek Halwatiah sudah lanjut usia," kata Irwan Ardiansyah.

Kompas TV Beberapa petani merasa malu, karena sebagai penyangga beras nasional, raskin yang dinikmati warga miskin justru kualitasnya buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com