Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santap Bubur yang Dibagi Sekolah, Puluhan Pelajar SD Diduga Keracunan

Kompas.com - 03/12/2018, 21:06 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Puluhan pelajar SDN Bantargebang, Kampung Ciwaru, Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi bubur beras, Senin (3/12/2018).

Para korban langsung ditangani tim medis di Puskesmas Bantargadung.

Informasi yang diterima, awalnya para pelajar mengeluhkan mual, pusing, hingga muntah setelah beberapa jam mengkonsumi bubur sekitar pukul 07:00 WIB.

Bubur yang dikonsumsi puluhan pelajar itu merupakan pembagian dari sekolah dalam rangkaian program gizi anak sekolah. Pembagian makanan tersebut merupakan kegiatan ke-100 dari rencana 108 kali.

''Pasien anak-anak sekolah itu masuk ke puskesmas sekitar pukul 13. 00 dengan keluhan mual, muntah dan diare,'' ungkap Kepala Puskesmas Bantargadung, Gunarhyari Alijudin saat dihubungi Kompas.com melalui Whatsapp, Senin malam.

Baca juga: 79 Warga di Asmat Diduga Keracunan Nasi Bungkus

Dia mengatakan, gejala-gejala yang dikeluhkan puluhan pelajar SD tersebut diduga dari pemberian makanan (bubur ayam) dari program gizi anak sekolah.

''Semua pasien sudah kami tangani secara medis oleh tenaga kesehatan. Setelah kondisi membaik mereka sudah diizinkan pulang,'' katanya.

Hingga Senin petang, Puskesmas Bantargadung mencatat ada 73 pasien yang berasal dari SDN Bantargebang. Satu di antaranya dirujuk ke RSUD Palabuhanratu karena kondisi kesehatannya menurun.

''Yang dirujuk ini bukan pelajar SD. Namun dia ikut mengonsumsi bubur yang dibawa kakaknya pulang ke rumah,'' ujar dia.

Untuk siaga dan penanganan lebih lanjut, sudah didirikan Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) di kantor Desa Bantargebang dan Puskesmas Bantargadung, juga melibatkan seluruh unsur Muspika Bantargadung.

 

Kompas TV Belum diketahui pasti obat yang digunakan di kolam renang hingga membuat dua atlet keracunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com