KOMPAS.com - Ahmad Sobandi (24), pemuda dari Kampung Cilegong Utara RT 05/ RW 01, Desa Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta ini ramai dibicarakan di media sosial seperti Twitter akibat kemampuannya.
Ahmad yang merupakan seorang tunawicara menjadi bahan pembicaraan setelah beredarnya video saat sedang mengoperasikan robot-robot bikinannya sendiri.
Video tersebut diunggah oleh akun Kokoromod, @ahmadsanusi56 pada Senin (19/11/2018) di Twitter.
Punten kang @ridwankamil tiasa di bantos teu nya supados berkembang bakat na.orang na tunawicara tapi bakat na atos tiasa ngadamel robot sederhana.sekolah di SLB.asli orang purwakarta rumah na di perkampungan.nami na ahmad sobandi kelahiran tahun 1990 pic.twitter.com/0OZOSblBjb
— kokoromod (@ahmadsanusi56) 19 November 2018
Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton sebanyak 235.000 kali dan telah disukai 8.810 pengguna Twitter yang lain.
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik ini, terlihat Ahmad tengah menguji pengoperasian robot-robotnya.
Sekilas, robot-robot Ahmad memiliki bentuk menyerupai laba-laba, karena robot tersebut didesain memiliki 6 kaki.
Sepupu Ahmad, Ikbal Bulkini (24) mengatakan, ia merasa kaget kalau sepupunya bisa membuat robot.
"Saya kaget begitu tau Ahmad bisa bikin robot. Kok bisa kayak gitu ya," ujar Ikbal saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (21/11/2018).
Ia juga yang merekam kegiatan sepupunya dalam mengoperasikan robot-robotnya.
Menurut Ikbal, aktivitas Ahmad membuat robot ini telah dilakoninya sejak 2015.
"Ketika itu Ahmad masih rutin mereparasi barang-barang elektronik seperti handphone, kemudian ia iseng mencoba mengutak-atik perkakas elektronik dan terciptalah robot 'laba-laba' ini," ujar Ikbal.
Saat ini, Ahmad telah membuat sekitar enam-tujuh robot buatannya. Namun, ia tidak memberikan nama dari keseluruhan robot 'laba-laba' ciptaannya.
Sementara, agar robot 'laba-laba' ini bergerak tentunya dibutuhkan sumber energi atau tenaga.
"Ahmad bikin sumber listrik menggunakan baterai handphone bekas, kemudian untuk penggeraknya pakai dinamo bekas dan gear bekas," ujar Ikbal.
Selain itu, Ikbal juga menjelaskan bahwa dalam proses perakitan robot ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.