Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Lion Air JT 610: Duka Jannatun Cintya Dewi dan Belajar Ikhlas dari Penyintas

Kompas.com - 02/11/2018, 18:33 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Suasana haru masih menyelimuti rumah duka keluarga korban Lion Air JT 610, Jannatun Cintya Dewi (24), di Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jumat (2/11/2018).

Orangtua Jannatun, Bambang Supriadi (49) dan Sutriyem (45), tak pernah menyangka puterinya itu meninggal dalam kecelakaan pesawat yang menewaskan ratusan orang.

Bambang dan Sutiyem juga tak pernah mengira Jannatun begitu cepat dipanggil Sang Kuasa.

Sutriyem masih tak percaya jika anaknya menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018).

Sampai saat ini, Sutriyem belum berani melihat perkembangan kecelakaan Lion Air JT 610 melalui saluran TV.

"Saya masih trauma sekali, hanya mendengar dari orang-orang. Saya juga ikut merasakan bagaimana rasanya bagi keluarga korban lain yang jenazahnya belum ditemukan," kata Sutriyem, menceritakannya kepada Kompas.com, Jumat (2/11/2018).

Baca juga: Anggota DPRD Babel Berencana Potong Gaji Santuni Anak Rekannya yang Jadi Korban Lion Air

Sebelum mendengar kabar keberadaan jenazah puterinya, perasaan Sutriyem cukup berat dan sesak. Tetapi, Sutriyem bersyukur karena puterinya berhasil ditemukan dan jenazahnya telah dimakamkan di tanah kelahirannya.

"Ini merupakan bentuk kuasa Allah terhadap almarhumah, yang tentu selaras dengan apa yang dilakukan almarhumah semasa hidup," tutur Sutriyem.

Berencana menikah tahun depan

Akhir bulan November nanti, Jonna, sapaan Jannatun Cintya Dewi, akan dilamar oleh kekasihnya, Hilman Dhohir, warga asal Sukabumi yang bekerja di Kedubes Australia di Jakarta.

Menurut Bambang, pada Maret atau April 2019 mendatang, keduanya akan dinikahkan karena keluarga kedua belah pihak sudah saling mengenal.

"Semua sudah cocok, sudah saling suka, dan orangtua saling menyetujui," kata Bambang Supriadi.

Tetapi, peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang membawa Jonna di dalamnya betul-betul membuat keluarga terpukul. Bambang menceritakan, calon menantunya itu betul-betul sedih dan kehilangan.

"Semua sangat kecewa, menyesal, dan tentunya sangat sedih. Sangat terpukul dan kehilangan juga," ujar Bambang.

Baca juga: Dollar Singapura hingga Foto Hasil USG Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610

Hilman, kata Bambang, selalu menemani dia dan Sutriyem selama di Jakarta untuk mengurus kepulangan jenazah anaknya.

Saat ini, calon menantunya masih ada di Sidoarjo dan ikut memakamkan jenazah Jonna.

"Dia (Hilman Dhohir) dari awal mendampingi saya dan sampai cuti dari pekerjaannya, untuk membantu mengurus saya sampai selesai. Saya juga diantarkan sampai ke rumah kemarin itu," kata dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com