Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Korban Lion Air JT 610 Sempat Berpesan, Jabatannya Akan Dilelang

Kompas.com - 02/11/2018, 15:41 WIB
Heru Dahnur ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Suasana duka masih menyelimuti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Sebab, Kepala Sub-bagian Tata Usaha KKP Pangkal Pinang Sahabudin (42), yang menumpang pesawat Lion Air JT 610, belum diketahui nasibnya.

Musibah yang terjadi pada Senin (29/10/2018) itu mengingatkan rekan di kantor akan sikap korban beberapa hari sebelumnya.

"Ada semacam firasat yang tidak disadari. Ketika itu Pak Sahabudin bilang pada pegawai kalau jabatannya akan dilelang. Dan dirinya tidak akan terlihat lagi di sini," ujar Kepala KKP Pangkal Pinang Sirjon Sihotang, kepada Kompas.com, Jumat (2/11/2018).

Baca juga: Jaksa Korban Lion Air JT 610 Bakal Dapat Kenaikan Pangkat

Dia menuturkan, para pegawai ketika itu menganggap ucapan Sahabudin hanya sebagai candaan.

"Bahkan, beliau juga sempat berpesan agar pegawai kerja baik-baik karena jabatannya sebagai Kasubag TU mau dilelang," kenang Sirjon, dengan raut wajah prihatin.

Sebelum kejadiaan naas di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, itu, Sahabudin dan sejumlah pegawai berada di Denpasar, Bali, dalam acara program Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pada Jumat (26/10/2018), kegiatan berakhir dan Sahabudin meminta izin untuk ke rumah keluarganya di Cilegon.

"Beliau pegawai yang cerdas. Peduli sama orang di lingkungan kantor, bahkan sampai di warung banyak yang kenal," beber dia.

Korban yang kini belum diketahui nasibnya dalam penerbangan Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang itu meninggalkan istri pegawai KKP Banten, serta dua anak laki-laki dan satu perempuan.

"Anak korban yang sulung baru mau masuk kuliah," terang dia.

Baca juga: Basarnas Serahkan Temuan Serpihan Pesawat Lion Air JT 610 kepada KNKT

Menurut Sirjon, laporan resmi terkait musibah yang dialami korban telah disampaikan pada Kementerian Kesehatan. Korban diusulkan mendapat kenaikan pangkat secara anumerta.

"Beliau bertugas di KKP Pangkal Pinang sekitar empat tahun lebih. Sebelumnya di Banten," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, sejumlah karangan bunga terpasang di halaman kantor KKP Pangkal Pinang.

Meskipun suasana duka, pelayanan kesehatan bagi pengguna jasa pelabuhan maupun masyarakat umum tetap berjalan normal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com