Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Alasan Kotak Hitam Tak Langsung Diangkat hingga Janji Sofyan sebelum Hilang

Kompas.com - 02/11/2018, 07:08 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT 610 telah ditemukan petugas pada hari Kamis (1/11/2018) siang.

Salah satu penyelam dari TNI AL, Sertu Hendra Saputra, menemukan kotak hitam di kedalaman sekitar 30 meter.

Selain itu, berita tentang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat mendapat perhatian dari pembaca.

Berikut secara lengkap 5 berita populer Nusantara di hari Kamis (1/11/2018).

1. Kotak hitam pesawat Lion JT 610 ditemukan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat memberikan keterangan pers penemuan Black box Lion Air JT 610 di Tanjung priuk JICT 2, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018). Black box ditemukan di lokasi berjarak 400 meter dari lokasi terakhir hilangnya Lion Air JT 610 dengan kedalaman 30 meter.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat memberikan keterangan pers penemuan Black box Lion Air JT 610 di Tanjung priuk JICT 2, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018). Black box ditemukan di lokasi berjarak 400 meter dari lokasi terakhir hilangnya Lion Air JT 610 dengan kedalaman 30 meter.

Menjelang siang, sekitar pukul 10.00 WIB, Sertu Handra Saputra berhasil menemukan kotak hitam di kedalaman sekitar 30 meter.

Kotak hitam atau black box tersebut ditemukan di dasar laut jauh dari lokasi serpihan yang diduga barang milik para korban. Sekitar 400 meter dari titik jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

"Makanya Sertu Hendra sempat putus asa karena telah mencari di beberapa titik di sekitar barang-barang yang diduga Lion Air ini tidak ketemu. Dari pendeteksi sinyal yang dipegangnya, (baru ditemukan)," kata Iryanda, jurnalis Kompas TV yang ikut rombongan pasukan Raider milik YonTaifib.

Baca berita selengkapnya: "Black Box" Lion Air JT 610 yang Jatuh Ditemukan

2. Alasan kotak hitam tak langsung segera diangkat

Kotak hitam atau black box pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, ditemukan oleh penyelam TNI AL pada Kamis (1/11/2018) siang.KOMPASTV Kotak hitam atau black box pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, ditemukan oleh penyelam TNI AL pada Kamis (1/11/2018) siang.

Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah mendeteksi sinyal ping locator dari sebuah kotak hitam. Pada hari ini, para penyelam diterjunkan di titik tersebut.

"Pasukan YonTaifib dan DenJaka sudah berangkat dari Tanjung Priok dengan 4 kapal Raider menuju titik koordinat ping locator yang ditemukan kemarin. Tadi pagi sempat diterjunkan dua penyelam YonTaifib (pertama), Pelda Sirait dan Serma Sudarta. Namun (black box) belum juga ditemukan. Lalu berpindah sedikit ke titik koordinat yang lain, barulah ditemukan oleh tim penyelam yang kedua," kata jurnasli tv berdasarkan konfirmasi yang diterima.

Tim penyelam yang kedua itu, Sertu Marinir Hendra Saputra dan Serda Nur Ali, lalu mengangkat kotak hitam itu dari dasar laut.

Black box diangkat dengan hati-hati lalu dibawa ke Kapal Riset Baruna Jaya I untuk diteliti lebih lanjut.

Kotak hitam tidak serta merta langsung dibawa naik ke permukaan, tetapi diletakkan di dalam kotak besar yang sudah diisi dengan air laut terlebih dahulu.

"Setelah ditemukan, kotak hitam tidak boleh langsung diangkat dan dipindahkan dari dalam air," kata Iryanda.

Baca berita selengkapnya: Detik-detik Ditemukannya "Black Box" Lion Air JT 610, Tak Boleh Langsung Diangkat Keluar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com