Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembakaran Bendera, Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tahan Diri

Kompas.com - 23/10/2018, 19:36 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi dengan adanya peristiwa pembakaran bendera saat peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat. Dia menyesalkan kejadian tersebut.

"Kami meminta semua pihak menahan diri baik di Garut, di Jabar atau di provinsi lain, karena  polisi sudah berhasil mengamankan dan akan melakukan proses untuk melihat kepada aspek-aspek hukum pidana terkait peristiwa yang terjadi," kata pria yang akrab disapa Emil usai rapat koordinasi sekaligus silaturahmi bersama Tokoh Ulama se-Jawa Barat, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (23/10/2018).

Pihaknya berharap, dalam waktu singkat, kepolisian bisa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait peristiwa pembakaran bendera ini.

"Saya kira sudah dilaksanakan dengan baik oleh Polres Garut dengan arahan dari Polda Jabar," katanya.

Baca juga: Pembakaran Bendera di Garut, Ridwan Kamil Imbau Warga Jaga Kondusivitas

Dalam rapat koordinasi tersebut hadir tokoh ulama se-Jawa Barat, Kapolda Jabar, Pangdam III/Siiwangi, MUI Jabar, serta forum ormas Islam.

Seluruhnya sepakat untuk mendinginkan suasana dengan adanya peristiwa pembakaran bendera ini agar masyarakat tidak terprovokasi dan dapat menahan diri.

"Tentunya kami pahami reaksi-reaksi yang terjadi, tentunya itu manusiawi dan selanjutnya kami akan mengarahkan setiap ekspresi, pendapat, argumentasi, atau apa pun dilaksanakan di forum yang baik dengan cara yang baik," tuturnya.

Dengan begitu, pihaknya berharap warga Indonesia bisa menahan diri dengan posting-posting yang ada di media sosial dan membiasakan diri untuk bertabayun.

"Kami berharap Jabar, Indonesia ini selalu kondusif dan kesimpulannya kami serahkan sepenuhnya permasalahan ini kepada kepolisian," tuturnya.

Pemprov Jabar, lanjutnya, mengapresiasi dan mendukung langkah tanggap Polda Jabar agar kasus ini tidak berlarut-larut dan bisa diselesaikan dengan baik.

Senada dengan Emil, Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei, meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Pihaknya mengapresiasi langkah Polda Jabar yang profesional menangani kasus tersebut.

"Kami berterima kasih kepada polda yang secara profesional menangani kasus ini dan kami semua mengimbau jangan terprovokasi sehingga melebar yang tidak perlu," tuturnya.

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengimbau masyarakat untuk tidak membagikan kembali video pembakaran bendera yang sempat viral di media sosial tersebut dan meminta masyarakat untuk tabayun setiap mendapatkan informasi dari media sosial.

"Supaya jangan terprovokasi dan selalu bertabayun," tuturnya.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen Besar Harto mengatakan siap mendukung Polda Jabar untuk menjaga kondusivitas wilayah Jawa barat.

"Soal permasalahan di Garut, mari semua kami himbau, kita serahkan sepenuhnya kepada proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar untuk menciptakan situasi kondusif di wilayah Jabar dan Banten," katanya.

Kompas TV Kali ini, sebanyak 7.000 sertifikat dibagikan kepada warga kota dan kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com