Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Perairan Anambas dan Natuna Ekstrem, BNPP Minta Nelayan Waspada

Kompas.com - 18/10/2018, 23:10 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

ANAMBAS, KOMPAS.com - Buruknya cuaca dan maraknya kecelakaan laut akhir-akhir ini, membuat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Natuna mengimbau kepada nelayan untuk waspada saat melaut.

Pasalnya, cuaca yang terjadi saat ini masuk kategori ekstrem.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Anambas dan Kabupaten Natuna yang melakukan aktivitas di laut, seperti nelayan dan pengguna jasa laut lainnya untuk selalu waspada, karena saat ini cuaca di dua wilayah itu sedang tidak bersahabat," kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Natuna Amiruddin, Kamis (18/10/2018).

Amiruddin mengatakan, pencarian nelayan Desa Kiabu yang terjatuh dan hilang di perairan pulau Kiabu, Kabupaten Anambas saat sedang melaut, terpaksa dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB karena cuaca yang ekstrem, yakni hujan lebat disertai angin kencang.

"Bahkan melihat laporan BPBD Kepri, akhir akhir ini banyak terjadi puting beliung dibeberapa titik diwilayah Kepri, makanya saya berharap agar nelayan di Anambas dan Natuna untuk selalu berhati-hati," jelasnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrim, Feri Dikabarkan Tabrak Kapal Tangker di Anambas

Selain itu, Amiruddin mengatakan, berdasarkan laporan dari perkiraan cuaca BMKG Kepri tinggi gelombang di kedua perairan ini terbilang cukup tinggi, yakni diatas 2 meter.

"Peringatan cuaca ekstrem ini lebih difokuskan kepada nelayan, karena ukuran kapal nelayan di Anambas dan Natuna terbilang sangat kecil, alat keselamatan dan alat komunikasi yang dimiliki juga belum memadai," ungkapnya.

Ironisnya lagi, lanjut Amiruddin terkadang nelayan tidak menghiraukan peringatan bahaya cuaca ekstrim ini, sehingga sering terjadi kecelakaan kapal di tengah laut.

"Kami berharap setiap nelayan yang melaut setidaknya selalu membawa life jacket dan tidak memaksakan untuk melaut jika kondisi cuaca sedang hujan atau sedang tidak bersahabat," paparnya.

Kompas TV Danau Rawa Pening dangkal hingga 3 meter dampaknya kunjungan wisata menurun 60%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com