Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berbondong-bondong Tinggalkan Palu

Kompas.com - 01/10/2018, 11:31 WIB
Rosyid A Azhar ,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Sejumlah warga berbondong-bondong meninggalkan Kota Palu, Senin (1/10/2018). Dengan menggunakan kendaraan bermotor, mobil maupun sepeda motor, mereka mulai meninggalkan kota ini menuju daerah-daerah yang lebih aman.

"Hari ini kami berangkat ke Poso dengan seluruh keluarga," kata Inge Lestari, Senin.

Inge mengatakan, dia dan keluarga memutuskan keluar dari Palu karena menghadapi kesulitan untuk menemukan kebutuhan sehari-hari, seperti ketersediaan air, bahan makanan, ketiadaan listrik dan layanan komunikasi seluler, hingga bahan bakar minyak.

Baca juga: Kisah Fitri Bertahan Hidup 3 Hari di Bawah Reruntuhan Hotel Roa Roa

Rombongan lain yang juga meninggalkan Palu adalah sejumlah pegawai yang berasal dari luar kota. Mereka dijemput keluarganya atau keluar dari Palu dengan menumpang kendaraan yang akan keluar kota.

"Semua teman kantor sudah pulang ke daerah masing-masing," kata Isnaeni, pegawai PT Jiwasraya Palu.

Pergerakan kendaraan yang keluar Palu lebih banyak dari yang masuk. Sejumlah sopir menuturkan, arus kendaraan dari Palu ke luar daerah yang melalui kebun kopi meningkat. Jumlah kendaraan yang keluar lebih banyak dari yang akan masuk Palu.

"Mereka memilih mencari tempat yang lebih baik," kata Suleman, pengemudi mobil sewa.

Baca juga: Fakta di Balik Penemuan Bayi Laki-laki di Parit Pascatsunami

Sementara itu, kemarin, Minggu, warga juga mengantre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.

Sejumlah warga dievakuasi ke luar Kota Palu dengan menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pasca-gempa dan tsunami di Palu.

Baca juga: 4 Fakta di Balik Kerusuhan Rutan Donggala, Ingin Bertemu Keluarga hingga Kabur dari Rutan

Sebelumnya diberitakan, kerusakan masif terjadi di penjuru Palu dan Donggala pasca-rangkaian gempa hingga magnitudo 7,4 yang mengguncang pada Jumat (28/9/2018).

Ratusan bangunan hancur dan ambruk. Jumlah korban meninggal dunia hingga Minggu (30/9/2018) sore mencapai 832 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com