Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Atlet Tasikmalaya Raih Juara Dunia Tai Chi di China

Kompas.com - 28/09/2018, 14:48 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Teti Elia Utji (45), seorang ibu rumah tangga asal Jalan Sewaka, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia melalui kejuaraan Tai Chi tingkat dunia yang berlangsung di China, 14 September 2018 lalu.

Teti berhasil meraih medali emas Tai Chi kategori tangan kosong setelah berhasil mengalahkan atlet tuan rumah di babak final.

Teti adalah salah satu dari belasan atlet Tai Chi asal Indonesia yang berangkat mengikuti kejuaraan seni bela diri asal Negara Tiongkok tersebut.

Selain Teti, atlet putra Tai Chi asal Tasikmalaya Agus Haryono (48) pun menyabet juara pertama dunia Tai Chi dengan kategori senjata tajam.

"Saya baru pulang dari China, setelah ikut kejuaraan Tai Chi tingkat dunia dan mendapatkan medali emas untuk kategori tangan kosong, dan medali perak untuk kategori senjata tajam. Saya kesehariannya mengurus suami dan anak, saya ibu rumah tangga," jelas Teti saat ditemui di Sasana Latihan Tai Chi, Jalan Sewaka, Kota Tasikmalaya, Jumat (28/9/2018).

Baca juga: Cerita Juara Dunia Angkat Besi tentang Putranya yang Makan dengan Selang Khusus

Pertandingan Tai Chi tingkat dunia yang digelar rutin dua tahunan tersebut diikuti puluhan negara di seluruh dunia. Baik atlet dari negara-negara Eropa, Asia, bahkan Rusia.

Setelah mengalahkan lawan-lawannya di babak penyisihan, Teti mengaku bertemu dengan atlet ruan rumah di final dan berhasil menyabet gelar juara dunia Tai Chi.

"Saya paling berat saat di final. Saya bertemu dengan atlet dari China yang notabene asal dari bela diri Tai Chi. Saya bangga bisa mendapatkan gelar juara dunia dan mempersembahkannya untuk Indonesia," kata Teti.

Selama ini, Teti memang menekuni olahraga Tai Chi sejak dirinya dianjurkan oleh dokternya berolahraga yang bisa menggerakan semua bagian badan. Dirinya sempat mengalami sakit urat di bagian punggung dan pernah dirawat oleh dokternya tersebut.

"Dulu saya pernah sakit saraf urat di bagian punggung, lalu diperiksa ke dokter dan disarankan untuk berolahraga yang menggerakan seluruh badan tapi tak terlalu keras. Makanya saya ikut olahraga Tai Chi, eh malah terus suka," ujar dia.

Perwakilan Tai Chi Indonesia yang berangkat ke China mengikuti kejuaraan dunia merupakan atlet dari Perhimpunan Dong Yue Indonesia yg dipimpin bapak Tanoto Setyawan.

Perwakilan dari Indonesia diwakili oleh beberapa atlet dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Tangerang, Surabaya, Tasikmalaya dan Palembang. Lebih dari 2.000 atlet peserta selain tuan rumah China datang dari berbagai negara.

"Tim Tai Chi Indonesia berhasil mendapatkan 6 emas, 11 perak dan 9 perunggu. Medali emas diraih oleh Yau Lili dari Surabara, Agus Haryono & Teti Elia Uci dari Tasikmalaya, Susan Lisanti Kurniawan dari Jakarta," ungkapnya.

Anggaran sendiri

Selama ini, para atlet Tai Chi yang berlaga di kancah Internasional dan membawa nama besar Indonesia mengakui mengeluarkan dana secara patungan dari masing-masing pribadi atlet dan ofisial. Namun, belum adanya perhatian lebih dari pemerintah tak membuat semangat mereka membawa nama Indonesia berjaya tak pernah surut.

"Sebelum di China, kita juga pernah juara di Jepang, Korea dan di China beberapa kali. Saya bangga sekali bisa membawa nama Indonesia. Kalau dari pemerintah, ya belum ada selama ini," ujar dia.

Baca juga: Kisahnya Viral, Juara Dunia Angkat Besi Dapat Bantuan untuk Pengobatan Putranya

Para pendekar Tai Chi dari Indonesia ini berharap prestasi Indonesia yang ditorehkan di dunia ini bisa menjadi pemicu semangat generasi berikutnya.

"Kalau kita hanya berharap prestasi ini akan menjadi pemicu semangat generasi selanjutnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com