Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapten Kapal Pencari Ikan Tewas Tenggelam

Kompas.com - 19/09/2018, 21:06 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Khairina

Tim Redaksi


TIMIKA, KOMPAS.com - Kapten Kapal Motor William Aswar bernama Nya tewas setelah tenggelam di Sungai Hiripaya Distrik Mimika Timur, Mimika, Papua.

Korban dilaporkan tenggelam, pada Selasa (18/9/2018) sekitar pukul 18.30 WIT. Jasad korban baru berhasil ditemukan, Rabu (19/9/2018) sekitar pukul 17.00 WIT.

Korban diketahui merupakan kapten Kapal Motor William Aswar yang beroperasi mencari ikan di perairan Mimika.

Tenggelamnya korban pertama kali dilaporkan ke Polsek Mimika Timur pada Selasa malam oleh rekan sekapalnya. Nya dilaporkan tenggelam setelah mandi di sungai.

Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian, rekan korban, dan warga sekitar melakukan upaya pencarian. Namun, hingga pukul 23.00 WIT pencarian korban tidak membuahkan hasil.

Rabu pagi sekitar pukul 05.00 WIT, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) Timika kemudian mendapat laporan tersebut.

Baca juga: Soal Penggeledahan di Kantor KNPB Timika, Ini Penjelasan Polri

Sebanyak 10 personel kemudian diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian korban dengan menyisiri lokasi sekitar jatuhnya korban dengan menggunakan 2 perahu karet.

"Hingga pukul 10 pagi penyisiran tidak membuahkan hasil," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury saat ditemui Kompas.com, Rabu malam.

Karena penyisiran tidak membuahkan hasil, selanjutnya SAR menurunkan tim penyelam untuk melakukan pencarian di dasar sungai. Namun, upaya itu pun tidak membuahkan hasil.

Selanjutnya, tim SAR melakukan perluasan pencarian. Hasilnya, korban berhasil ditemukan dalam posisi mengapung sekitar 3 mil dari lokasi tenggelamnya korban.

"Setelah kami lakukan perluasan pencarian, akhirnya korban ditemukan sekitar pukul 17.00 WIT," ujar Monce.

Korban kemudian di evakuasi ke darat, selanjutnya dibawa ke RSUD Mimika.

Kompas TV Sumber energi dari panel surya serta diesel menjadi alternatif yang paling realistis agar listrik bisa dinikmati di daerah pelosok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com