Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2018, 19:02 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Khairina

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Kapolsek Kuala Kencana AKP Junan Plitomo Kambey menjelaskan kronologi blokade jalan Kota Timika-Kuala Kencana di Papua yang berakhir ricuh, Jumat (14/9/2018).

Menurut dia, pada pukul 09.20 WIT, massa dari keluarga almarhum Katarina Takati korban tewas akibat ditabrak sepeda motor mulai melakukan blokade jalan dengan menggunakan kayu dan membakar ban bekas.

Mereka menuntut penjelasan dari pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) tentang pelaku yang dikabarkan tidak ditahan.

Lima menit kemudian, personel Polsek Kuala Kencana yang dipimpin Kanit Sabhara Aiptu Yusran mendatangi lokasi dengan mobil patroli. Polisi justru mendapat lemparan batu.

"Selanjutnya mobil patroli menghindar dan menjauhi TKP," kata AKP Junan saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya.

Baca juga: Blokade Jalan Timika-Kuala Kencana Berujung Ricuh, 8 Warga Diamankan

Tak lama kemudian, satu regu Satuan Sabhara yang dipimpin Kaur Bin Ops Ipda Lexi Wardianto tiba di lokasi dan melakukan negosiasi kepada massa.

Saat itu massa menanyakan kenapa pihak Satlantas membebaskan pelaku dan meminta pelaku dihadirkan dihadapan massa.

Ipda Lexi kemudian menyampaikan bahwa pelaku tidak dibebaskan dan persoalan ini sudah ditangani secara hukum oleh Satlantas dan meminta blokade jalan dibuka.

Meski sudah mendapat penjelasan, namun massa tetap bertahan tidak membuka blokade jalan tersebut hingga pelaku dihadirkan.

"Massa tetap tidak mau membuka palang jalan dan berteriak-teriak untuk membawa pelaku ke TKP Pemalangan," ujar dia.

Baca juga: Aksi Blokade Jalan Timika-Kuala Kencana Berujung Ricuh

Pukul 09.55 WIT, Wakapolres Mimika Kompol Arnolis Korowa bersama Kapolsek Mimika Baru AKP Ida Wayramra kemudian tiba di lokasi dan kembali bernegosiasi dengan massa agar dapat membuka blokade jalan.

Namun, massa tetap menolaknya dan bersikukuh tetap meblokade jalan dan meminta pelaku untuk dihadirkan.

Sepuluh menit kemudian, Kabag Ops AKP Andiyka Aer, Kapolsek Kuala Kencana AKP Junan Plitomo, Kasat Sabhara Iptu Matius dan BKO Brimob NTB yang dipimpin Iptu Putu Suseno tiba di lokasi dan kembali bernegosiasi dengan massa, namun massa tetap bertahan.

Sejumlah warga justru mencoba menyerang seorang anggota polisi sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tetapi, tembakan peringatan itu justru dibalas warga dengan lemparan batu. Akibatnya, sejumlah polisi terluka.

Polisi kemudian melepaskan tembakan gas air mata ke arah kerumunan warga sehingga mereka lari berhamburan untuk bersembunyi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com