Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Polres Poso Waspadai Gangguan Kelompok Ali Kalora

Kompas.com - 19/09/2018, 18:50 WIB
Mansur,
Khairina

Tim Redaksi

POSO KOMPAS.com - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2019, Kepolisian Resor Poso Sulawesi Tengah mewaspadai potensi gangguan keamanan yang ditimbulkan oleh kelompok yang dipimpin oleh Ali Kalora.

Kelompok teroris ini merupakan sisa kelompok teroris Santoso.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto seusai memimpin apel gelar pasukan operasi Mantap Brata 2018 di halaman Mapolres Poso, Rabu (19 /9/ 2018).

Kapolres Poso mengatakan, aparat keamanan masih tetap melakukan penyekatan dan sekaligus pengejaran terhadap keberadaan kelompok teroris pimpinan Ali Kalora yang berjumlah 7 orang.

Menurutnya, para DPO teroris sisa kelompok Santoso tersebut masih bersembunyi di hutan pegunungan Poso Pesisir.

Kelompok ini menjadi ancaman serius dan harus diwaspadai pada Pemilu 2019 mendatang

‘Keberadaan kelompok teroris pimpinan Ali Kalora perlu diwaspadai khususnya pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres mendatang. Selain pelaksanaan operasi Mantap Brata,Polri juga hingga kini masih melakukan pengejaran dengan operasi Tinombala," ungkap Kapolres.

Baca juga: Rabies Meningkat di Poso, 317 Orang Positif dan 3 Orang Meninggal

Ditambahkannya, pelaksanaan apel gelar pasukan operasi Mantap Brata 2018 sebagai bukti untuk memastikan kesiapan TNI-Polri dalam mengamankan Pemilu 2019 mendatang khususnya di wilayah kabupaten Poso.

Pelaksanaan apel gelar pasukan operasi Mantap Brata 2018 di Poso akan berlangsung selama 397 hari, mulai 19 September 2018 hingga 20 Oktober 2019 mendatang dengan melibatkan 1.200 personil gabungan TNI-Polri.

‘Kami semua berharap pelaksanaan Pileg dan Pilpres berjalan aman dan tertib. Seluruh pasukan akan disebar secara merata di beberapa titik rawan gangguan keamanan termasuk dari kelompok teroris pimpinan Ali Kalora," tambah Bogiek Sugiyarto.

Pada tahun 2015 silam, kelompok yang dipimpin oleh Santoso itu sempat berjumlah lebih dari 40 orang. Sebagian besar diantaranya telah ditangkap dalam kondisi hidup dan mati dalam operasi Tinombala.

Operasi gabungan dengan sandi operasi Tinombala itu melibatkan seluruh satuan elit baik dari TNI-Polri itu. Terdapat setidaknya 3.000 personil yang hingga kini masih terus berlanjut untuk menuntaskan 7 orang sisa DPO teroris pimpinan Ali Kalora .

Meskipun terus diperpanjang hingga tahun 2018 ini, namun operasi yang kini menjadi operasi kewilayahan Polda Sulawesi Tengah itu belum sepenuhnya bisa menuntaskan sisa dari kelompok teroris tersebut termasuk Ali Kalora CS.

Kompas TV Seorang narapidana terorisme kelompok poso yang mendekam di Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah, dinyatakan meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com