Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Mandikan Penderita Gangguan Jiwa yang Dikeluhkan Bau

Kompas.com - 17/09/2018, 18:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Di media sosial Instagram tersebar beberapa potret dua orang pria berseragam polisi mengurus seorang penderita gangguan jiwa.

Polisi itu memandikan, memotong rambut dan kuku, memberi makan, hingga memberi pakaian dan alas kaki.

Salah satunya melalui unggahan akun @potretsemangat, Minggu (16/9/2018).

 
 
View this post on Instagram
 
 

Peduli Sesama, Dua Polisi Pospol Pasar Besar Memandikan Orang Gangguan Jiwa . Aipda Edi Supriyanto dan Bripka I Nyoman personel Pospol Pasar Besar, Polsek Pahandut jajaran Polres Palangka Raya menemukan orang yang mengalami gangguan kejiwaan dalam keadaan kotor dan tidak pakai baju sama sekali di Pasar Besar Blauran. . Kemudian kedua polisi ini dengan sabar dan penuh perhatian memandikan orang yang diperkirakan berumur 35 tahun ini, memotong rambut dan kukunya, memberinya makan serta memberikan pakaian, Rabu (12/9/2018) siang. . . Supported by @berbagisemangat Media Inspirasi Motivasi dan Edukasi . . #repost @galeri.polisi #BerbagiSemangat #PotretSemangat tretSem#Inspirasi #Motivasi #Edukasi

A post shared by POTRET SEMANGAT (@potretsemangat) on Sep 15, 2018 at 8:01am PDT

Diketahui, kedua polisi itu adalah Kepala Posko Polisi (Kapospol) Polsek Pohandut Kota Palangkaraya, Aipda Edi Supriyanto, dan anggotanya, Bripka I Nyoman Yosep.

Kompas.com berhasil berbincang dengan Edi melalui jaringan telepon, Senin (17/9/2018) siang.

"Kejadiannya kalau tidak tanggal 13 (September) ya 12 (September) kemarin, di Pasar Besar Palangkaraya," kata Edi.

Keluhan masyarakat

Edi menceritakan, apa yang ia dan rekannya lakukan berawal dari keluhan masyarakat tentang bau dari seorang penderita gangguan jiwa yang berada di lingkup Pasar Besar Palangkaraya. Kebetulan keduanya tengah bertugas di sana.

Warga kerap menutup hidung jika berpapasan dengan Bang Roma, sapaan masyarakat untuk pengidap gangguan jiwa ini, sembari menahan tawa. Sebab, Bang Roma tidak mengenakan pakaian dan hanya memakai celana robek di sana-sini, sehingga terlihat bagian-bagian tubuh tertentu.

Atas keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami oleh warga, Edi segera mengkoordinasikan hal itu kepada ketua pasar agar ditangani bersama-sama.

"Kalau ada masalah-masalah begitu saya komunikasikan dengan ketua pasar, pedagang-pedagang itu, kalau ada yang mau membantu menyiapkan perlengkapan bajunya, alat-alat mandinya, kita siap bantu mandikan," ucap Edi.

Akhirnya, berbagai pihak memberikan kontribusinya dengan memberi perlengkapan yang diperlukan, juga kopi yang menjadi kesukaan Bang Roma.

Proses membersihkan

Setelah dibujuk dengan diberikan segelas kopi, akhirnya Bang Roma mau diajak untuk dibersihkan.

"Kami kan pakai pendekatan yang manusiawi. Kalau kami paksa-paksa dengan tarik-tarik, ya enggak mau. Saya ingat dia sukanya ngopi, saya carikan kopi, dia minum sampai habis, baru saya ajak pelan-pelan ke pos untuk dibersihkan," ujar Edi.

Pertama-tama, Roma dipotong rambut, kumis, juga jenggotnya menggunakan alat potong elektrik. Proses ini dilakukan di Pos Polisi Pasar Besar.

Setelah dicukur rambutnya, ia dimandikan di langgar yang terletak tidak jauh dari pos polisi. Edi sebagai orang yang memandikan, mengaku badan Roma begitu lengket dan bau, karena sudah lama tidak mandi.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com