Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpapar Air Rob, Ribuan Makam di Semarang Ditinggikan

Kompas.com - 27/08/2018, 12:50 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ribuan makam yang terpapar air rob di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, ditinggikan. Makam yang sebelumnya terendam air sebagian telah diuruk dengan tanah.

Kondisi pengurukan makam yang terpapar air rob tersebut masih berlangsung hingga Senin (27/8/2018) tadi. Para pekerja masih menata makam dengan tanda-tanda baru.

Lebih dari 300 meter persegi tanah di makam itu digenangi air selama bertahun-tahun. Sebagian di antaranya kini telah diuruk tanah yang diambil dari Sungai Kanal Banjir Timur (KBT) Semarang.

Tanah yang diuruk juga telah digunakan sebagai pemakaman baru yang terbebas dari air pasang.

Salah satu penjaga makam Tenggang di Kelurahan Tambakrejo, Harto, mengatakan, lokasi pemakaman di daerah tersebut sudah ada sejak pilihan tahun silam. Selama itu pula tanah makam habis terkena air pasang.

Baca juga: 5 Berita Terpopuler Nusantara, Barang dari Dalam Makam hingga Respons TGB soal Bencana Nasional

Tanda-tanda makam yang terendam masih ada di lokasi itu. Puluhan makam yang terendam nantinya akan diuruk, dan dipasangi tanda baru di atasnya.

"Ini peninggian makam. Tanahnya kebetulan dikasih dari kerukan Sungai Banjir Kanal. Ini membantu," kata Harto di sela merapikan salah satu makam, Senin (27/8/2018).

Ia menjelaskan, makam yang terpapar air memang tidak dipindahkan ke lokasi baru. Itu karena tanah makam nantinya akan rata dengan tanah.

Makam yang sebelumnya terendam air akan diberi tanda, dan akan dibangun ulang persis di atas lahan yang sama.

"Kami juga tidak ingin membantu tapi tidak dikehendaki ahli waris. Setelah diberi tanda, nanti dikasih tanda ulang," tandasnya.

Baca juga: Cerita Pekerja Relokasi Makam untuk Jalan Tol, dari Menemukan Gigi Emas hingga Kain Kafan Utuh

Area makam tersebut hingga masih terus diuruk dari tanah dari normalisasi BKT. Tanah akan menguruk area yang terendam air.

Kompas TV Warga menduga korban dianiaya oleh majikannya sebelum meninggal dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com