Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICRC dan Polri Kenalkan Dasar Forensik kepada Jurnalis

Kompas.com - 25/08/2018, 20:44 WIB
Budiyanto ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Puluhan jurnalis dan anggota Korps Suka Rela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) dibekali pengenalan dasar Forensik dan Disaster Victim Identification (DVI) di Sukabumi, Jawa Barat.

Kegiatan kali pertama di Indonesia ini digelar kerjasama PMI Cabang Kabupaten Sukabumi dan International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Palang Merah Internasional dilaksanakan di Hotel Fresh, Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi, Sabtu (25/8/2018).

Hadir sebagai pemateri Manajer Forensik Regional ICRC untuk Asia dan Pasifik, DR. Jacqueline Rodriguez Gonzalez dan Kepala Bidang DVI Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Drg. Lisda Cancer. Selain teori, juga dilaksanakan simulasi forensik.

''ICRC melihat bahwa jurnalis mempunyai peranan yang sangat penting dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik, termasuk liputan bencana,'' ungkap Jacqueline kepada wartawan selesai kegiatan, Sabtu sore.

Dia menjelaskan dalam kegiatan yang digelarnya tersebut pihaknya ingin menekankan begitu pentingnya identifikasi jenazah korban. Selain itu begitu pentingnya juga mengetahui identitas keluarga dari korban.

''Pada intinya bagaimana menekankan pentingnya meringankan beban dari keluarga korban,'' jelas dia.

''Teman-teman jurnalis memainkan peranan yang sangat krusial di dalamnya,'' sambungnya.

Jacqueline mengingatkan dalam memperlakukan atau penanganan jenazah harus dengan penuh rasa hormat dan martabat. Dia berkeyakinan para jurnalis di Indonesia memiliki etika dalam setiap melaksanakan tugas jurnalistiknya.

"Saya yakin jurnalis mempunyai batasan dan etika tersendiri saat melakukan peliputan," ujar dia.

Kepala Bidang DVI Pusdokkes Mabes Polri Kombes Lisda Cancer mengatakan dalam kegiatan operasi DVI ini media memegang peranan yang sangat penting. Terutama dalam penyebaran informasi kepada publik.

''Media menyebarkan informasi yang bisa diterima keluarga korban. Sehingga keluarga korban itu datang kepada kami dengan membawa data-data yang kami perlukan, data ante mortem,'' kata Lisda.

Tim DVI, lanjut dia, punya keterbatasan dalam menyebarkan informasi yang bisa secepatnya sampai kepada keluarga korban. Sedangkan para jurnalis sesuai tugasnya memiliki jaringan luas dan informasi cepat menyebar hingga keluarga korban.

''Jadi selama ini kami mendapatkan keuntungan berupa penyebaran informasi kepada keluarga korban,'' ujarnya.

Dia melihat dalam melaksanakan tugasnya jurnalis itu istilahnya selalu selangkah lebih maju atau ''one step a head''. Kadang, lanjut dia, pihaknya belum memulai untuk memeriksa korban, nama-nama korban sudah diterbitkan di media.

''Sehingga keluarga korban menuntut kami untuk segera menjelaskan status keluarga mereka yang menjadi korban,'' katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com