NUNUKAN, KOMPAS.com - Kapal penumpang KM Cattleya Express tujuan Pelabuhan Parepare, Sulawesi Utara, terpaksa membatalkan perjalanan dan kembali ke Pelabuhan Tunontaka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, karena tersangkut tali rumput laut.
Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, AKP Iberahim Eka Berlin mengatakan, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan kapal memilih kembali ke pelabuhan.
"Kena tali bentangan rumput laut, makanya kembali," ujarnya, Sabtu (04/8/2018).
KM Cattleya Express yang mengangkut 361 penumpang mulai meninggalkan Pelabuhan Tunontaka, Nunukan, pada pukul 19.30 Wita dan berhasil berlabuh kembali pada pukul 21.00 Wita setelah tersangkut tali rumput laut. Rencananya kru kapal akan memberiksa baling-baling yang terkena tali rumput laut.
"Rencananya besok akan dilakukan pengecekan," imbuh Berlin.
Baca juga: Kapal Bunga Hati Terbalik, Nakhoda dan 12 ABK Belum Ditemukan
Sebelumnya, Komandan Pangkalan TNI AL Kabupaten Nunukan, Letkol Laut (P) Ari Aryono juga mengeluhkan semakin sempitnya jalur perlintasan kapal yang dipenuhi bentangan rumput laut warga.
Menurutnya, banyaknya bentangan rumput laut tersebut juga mulai mengganggu keberadaan pos TNI AL Tinabasan yang berada di perairan perbatasan.
"Speedboat saat patroli tidak bisa bermanuver dan navigasi cepat sewaktu-waktu dalam situasi darurat," ujarnya.
Baca juga: Kapal Bunga Hati Terbalik di Perairan Indramayu, 13 Penumpang Hilang
Sementara iu, Kepala Kesyabandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nunukan, Agus Subagio mengaku, bentangan rumput laut sudah mulai dikeluhkan karena mengganggu jalur pelayaran sejak 2015.
“Karena sebagian rute tertutup rumput laut, jika kondisi cuaca buruk speedboat kesulitan berada di pinggir," ujarnya.